Kejar Ericsson, Nokia Raih 100 Kontrak 5G Komersial

Jakarta, – Nokia mengumumkan telah mencapai 100 kesepakatan 5G komersial secara keseluruhan, setelah menambahkan 17 perjanjian baru sepanjang Q3-2020, menyegel kemenangan besar di Inggris dan Finlandia sambil melihat peningkatan daya tarik di antara pelanggan perusahaan.

Dalam sebuah pernyataan, Nokia mengatakan perjanjian baru itu memvalidasi kemajuannya dalam memperkuat portofolio produk radio selular saat transisi ke 5G terus berlanjut. Selain 100 kesepakatan komersial dengan pelanggan individu, Nokia mengatakan memiliki total 160 “keterlibatan 5G komersial”, termasuk uji coba berbayar.

Vendor Finlandia tersebut menyoroti bahwa sekarang hadir di semua pasar pengguna awal 5G, setelah menyegel perjanjian dengan negara-negara utama yang juga tergolong front runner, seperti AS, Jepang dan Korea Selatan.

Minggu ini, perusahaan juga menandatangani kesepakatan baru dengan BT Inggris, sekaligus memperbarui perjanjian 5G yang sebelumnya sudah ditandatangani dengan operator Elisa di Finlandia.

Kesepakatan perusahaan terdiri dari 12 persen dari totalnya, dengan penerapan nirkabel pribadi baru-baru ini termasuk Deutsche Bahn, Toyota Production Engineering dan Sandvik.

Perusahaan mengharapkan pertumbuhan lebih lanjut di segmen perusahaan, menambahkan portofolio yang memiliki 180 pelanggan nirkabel swasta, banyak di antaranya diharapkan untuk bermigrasi ke 5G.

Kemenangan Nokia baru-baru ini terutama di Inggris, tidak diragukan lagi akan memberikan dorongan bagi perusahaan, setelah kehilangan beberapa tender profil tinggi awal tahun ini, terutama di pasar China.

Pada Mei lalu Nokia dibekukan dari dua tender 5G senilai hampir $ 10 miliar di China, pasar telekomunikasi terbesar di dunia yang mempercepat peluncuran 5G, saat sebagian besar negara lain mengurangi penyebaran karena pandemi Covid-19. Terkecuali Nokia, empat vendor jaringan masing-masing ZTE, Huawei, Datang Mobile, Ericsson kebagian kontrak 5G dari tiga operator selular China.

Pengumuman 100 kesepakatannya juga sangat tertinggal di belakang saingan Eropa Ericsson. Vendor asal Swedia itu mengatakan telah mencapai kontrak sebanyak itu pada Agustus lalu.

Selain vendor mapan Ericsson dan Huawei, Nokia juga menghadapi persaingan dari pemain lain seperti Samsung yang sebelumnya tidak diperhitungkan. Rakasasa asal Korea Selatan itu baru-baru ini mencapai kesepakatan untuk membangun jaringan 5G berskala besar dengan operator AS Verizon.

Meski menghadapi tantangan yang semakin ketat dengan pesaing-pesaing terdekatnya, tak diragukan lagi bahwa tercapainya 100 kontrak 5G memberikan tambahan energi bagi Nokia. Pencapaian itu juga membuktikan perubahan kepemimpinan di Nokia berdampak positif.

Seperti diketahui, pada Agustus lalu Nokia mengumumkan naiknya Pekka Lundmark, sebagai CEO baru menggantikan Rajeev Suri. Walaupun menghadapi tantangan yang tak ringan, mengingat kinerja Nokia yang menurun sejak beberapa tahun terakhir, namun Pekka diuntungkan dengan situasi pelik yang kini dialami oleh Huawei.

Meningkatnya resistensi atau penolakan dari banyak negara karena tekanan AS, kemungkinan akan mendorong banyak operator selular untuk menghindari vendor China dalam tender 5G mereka yang akan datang. Kondisi tersebut jelas memberikan peluang besar bagi Nokia, mengingat industri jaringan hanya didominasi oleh segelintir vendor saja.

Terima kasih telah membaca artikel

Kejar Ericsson, Nokia Raih 100 Kontrak 5G Komersial