Kata WHO soal Mutasi Corona dari Cerpelai Berisiko Menular Antarmanusia

Jakarta –
Baru-baru ini Denmark menemukan mutasi Corona baru dari cerpelai dan disebut berisiko menular antarmanusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebut ada risiko penularan virus dari cerpelai ke manusia, dan antarmanusia.
“Cerpelai tampaknya rentan terhadap virus SARS-CoV-2 baru dan ‘reservoir yang baik’ untuk penyakit tersebut, dengan strain yang bermutasi telah menyebabkan infeksi pada belasan orang di Denmark,” sebut pejabat Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada hari Kamis, dikutip dari Reuters.
Maka dari itu, Denmark berencana untuk memusnahkan seluruh populasi cerpelai dan memberlakukan lockdown baru secara ketat di bagian utara negara Denmark. Hal ini semata-mata untuk mencegah virus Corona yang bermutasi terus menyebar pada hewan dan manusia.
“Jadi tentu saja ada risiko bahwa populasi cerpelai ini dapat berkontribusi dalam beberapa cara untuk penularan virus dari cerpelai ke manusia, dan kemudian dari manusia ke manusia,” ujar Catherine Smallwood, seorang senior emergency officer di WHO’s European office in Copenhagen, dalam sebuah acara media sosial.
Meskipun penelitian terhadap varian spesifik virus ini signifikan, dia mengatakan itu ‘sangat normal’ untuk virus berubah secara genetik dari waktu ke waktu.
“Kami melacak (perubahan) ini dengan sangat hati-hati dan itulah mengapa kami sangat tertarik dengan informasi khusus ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa itu tidak boleh mengubah cara pemerintah dan otoritas di seluruh dunia mencoba mengendalikan pandemi.
“Denmark menunjukkan tekad dan keberanian dalam menghadapi keputusan untuk memusnahkan populasi cerpelai yang terdiri dari 17 juta hewan, yang memiliki dampak ekonomi yang sangat besar,” jelas Hans Kluge, direktur regional Eropa WHO.