Shopee Affiliates Program

Kata ‘Bengkong’ Sunat Betawi Soal Penyebab Mr P Bengkak Usai Khitan

Jakarta

Tak hanya pada anak-anak, bengkak pasca disunat pula kerap dialami oleh pasien khitan dewasa. Namun menurut ‘bengkong‘ alias tukang sunat tradisional Betawi, bengkak ini justru pertanda baik. Kok bisa?

“(Bengkak) Bukan hanya di beberapa anak. Mayoritas, itu setelah saya khitan hari ke-tiga atau ke-empat itu bengkak. Itu dia mau ngeringin. Kalau dia mau kering, itu dia sebelumnya bengkak dulu, kadang juga gatal. Gatal-gatal itu habis luka, jangan digaruk,” terang bengkong Haji Mahfudz Zayadi saat ditemui di Jakarta, Jumat (4/5/2021).

“Itu proses pengeringan, mau penyembuhan. Jadi jangan kaget kalau ada bengkak. Biarin saja, 1-2 hari dia kempes sendiri,” lanjutnya.

Menurutnya, teknik sunat tradisional dan medis tidak bisa saling diperbandingkan. Namun menurutnya, proses pengeringan luka pada penis pasca sunat tradisional cenderung lebih cepat.

“Operasi apa pun bentuknya, dibius. Setelah bius hilang, baru terasa sakitnya. Saya kebalikan. Yang namanya (penis) utuh, dibuang kulitnya perih. Paling 5 menit nggak nyampe, darahnya berhenti, tenang, nggak ada masalah,” katanya.

Sunat tradisional tidak menggunakan penutup luka dengan perban, kain, atau klem. Dalam kata lain, dikeringkan secara alami oleh tiupan angin.

Untuk itu, Mahfuz menganjurkan para pasien untuk tidak mandi selama beberapa hari setelah sunat.

“(Bisa mandi lagi) itu hari ke-4. Misal hari ini khitan, tidur di rumah, darahnya berhenti. Boleh main keluar rumah kalau darahnya sudah berhenti,” kata Mahfudz.

Mengingat, tak semua pasien Mahfudz berusia anak-anak. Memang, mayoritas pasiennya adalah anak-anak berusia 7-10 tahun. Namun sesekali, ia melayani pasien dewasa.


Terima kasih telah membaca artikel

Kata ‘Bengkong’ Sunat Betawi Soal Penyebab Mr P Bengkak Usai Khitan