
Kasus DBD-COVID 19 Kembali Marak, Cegah Anak Tertular dengan Cara Ini

Jakarta –
Di tengah peralihan musim hujan ke kemarau, kemunculan berbagai jenis penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD) perlu diwaspadai. Tak hanya DBD, COVID-19 yang kembali merebak pun perlu menjadi perhatian khusus terutama pada anak-anak yang sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang sempurna.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, di tahun 2022 jumlah kasus dengue mencapai 131.265 kasus. Adapun 40 persennya diderita oleh anak-anak usia 0-14 tahun. Sementara itu, per Kamis (18/5), Indonesia mencatat kenaikan kasus baru COVID-19 mencapai 665 kasus. Sehingga kini kasus aktif COVID-19 di Tanah Air berjumlah 16.305 kasus.
Data di atas menjadi alasan mengapa dua penyakit tersebut perlu diwaspadai, terutama pada anak-anak. Adapun cara pencegahannya bisa dimulai dengan memastikan kesehatan saluran cerna mereka terjaga, sebab hal ini berpengaruh pada kesehatan otak (brain gut axis) serta daya tahan tubuh mereka.
Menurut penelitian National Library of Medicine, brain gut axis adalah konsep yang menghubungkan pengaruh mikrobiota saluran cerna dengan proses perkembangan dan fungsi otak.
Saat brain gut axis Si Kecil tak bekerja optimal, hal ini dapat membuat Si Kecil tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik, cenderung lebih rewel dan tidak ceria, serta berpengaruh terhadap daya tahan tubuh dan membuat anak mudah terserang penyakit.
Namun, daya tahan tubuh ini tak hanya dipengaruhi oleh kesehatan saluran cerna dan gut brain axis saja, sebab hal ini juga dapat dipengaruhi oleh kebersihan lingkungan Si Kecil.
Berdasarkan konsep brain gut axis ini, penting bagi Anda untuk bantu Si Kecil menjaga saluran pencernaannya agar daya tahan tubuh tetap sehat. Untuk mencegah penyakit seperti DBD dan COVID-19 agar tak menyerang anak, yuk simak 4 tips berikut yang dilansir dari berbagai sumber.
-
Jaga Kebersihan
Penyakit seperti DBD dan COVID-19 sangat erat kaitannya dengan kondisi lingkungan dan kebersihan seseorang. Pada DBD misalnya, tempat tinggal yang dipenuhi tumpukan barang, genangan air, dan banyak sampah bisa memicu nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD berkembang biak. Varian nyamuk yang satu ini senang bersarang di air bersih, terutama yang menggenang.
Oleh karena itu, Anda perlu mencegahnya dengan memasang kelambu di kamar tidur dan kasa pada lubang ventilasi, menggunakan obat pembasmi nyamuk, serta paling penting, menerapkan 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur Ulang).
Begitupun untuk mencegah COVID-19, Anda harus memastikan barang-barang yang biasa dipegang Si Kecil tersanitasi dengan baik. Anak juga disarankan memakai masker untuk mencegah penularan penyakit, serta merutinkan cuci tangan pakai sabun untuk menjaga tangannya bersih saat bermain atau sebelum makan.
-
Istirahat Cukup
Pola istirahat yang cukup dan teratur juga penting untuk menjaga kekebalan tubuh dalam kondisi prima. Tidur yang nyenyak dan berkualitas dapat melawan patogen penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh.
Saat tidur, hormon pertumbuhan dan metabolisme anak pun bekerja, karenanya tidur yang berkualitas penting untuk tumbuh kembang anak. Tak hanya itu, sistem imun tubuh pun bekerja maksimal memproduksi antibodi saat tidur. Sehingga Anda dapat bantu meningkatkan kekebalan tubuh Si Kecil demi mencegah penularan penyakit, seperti DBD maupun COVID-19.
Olahraga rutin dikenal mampu cegah berbagai penyakit karena merangsang kerja antibodi dan sel-sel darah putih yang berfungsi sebagai sel kekebalan tubuh. Dengan olahraga, sel darah putih dapat bersirkulasi lebih lancar dan lebih cepat mendeteksi adanya penyakit.
Aktivitas fisik yang rutin dilakukan dengan benar akan bantu menjaga sistem pencernaan anak berjalan lancar, yakni dengan bantu mendorong buang air besar secara teratur, meningkatkan nafsu makan, mempertahankan berat badan yang sehat serta bantu mencegah berbagai penyakit.
-
Beri Nutrisi Tepat
Nutrisi yang tepat dapat bantu menjaga kondisi brain gut axis anak tetap optimal dengan menjaga pencernaan Si Kecil yang berpengaruh pada kinerja otak dan daya tahan tubuh mereka. Berilah Si Kecil nutrisi yang sehat dengan memperkaya asupan serat makanan sebagai prebiotik, juga memberi asupan probiotik dari makanan seperti susu, keju, yoghurt, dan lain-lain.
Kalbe Morinaga Foto: dok. Kalbe
|
Anda juga bisa beri asupan probiotik Bifidobakteria, bakteri baik untuk anak yang terdapat pada makanan dan minuman salah satunya susu pertumbuhan. Asupan bernutrisi ini bisa didapat dari Morinaga Chil Kid untuk anak usia 1-3 tahun dan Morinaga Chil School Platinum untuk anak usia 3-12 tahun dengan MoriCare+ Triple Bifidus.
Adapun Triple Bifidus ini merupakan gabungan 3 bakteri baik Bifidobacterium longum BB536, Bifidobacterium breve M-16V, Bifidobacterium longum subsp. infantis M-63 yang berperan dalam kesehatan saluran pencernaan & mendukung daya tahan tubuh yang optimal. Dengan jurus yang tepat, Anda bisa jaga kesehatan tubuh anak secara keseluruhan dan cegah anak-anak terserang dari penyakit yang tengah marak seperti DBD dan COVID-19.
(anl/ega)
Kasus DBD-COVID 19 Kembali Marak, Cegah Anak Tertular dengan Cara Ini
