Kasus Aktif Membludak di Atas 50 Ribu, Jabar Mulai Naik Nyaris 15 Ribu Pasien

Jakarta –
Kasus aktif COVID-19 di Indonesia terpantau belum juga menurun. Per Sabtu (6/8/2022) ada tambahan 595 pasien yang membutuhkan perawatan atau menjalani isolasi, sehingga totalnya mencapai 50.895.
Puncak kasus COVID-19 akibat Omicron baru BA.5 sempat diyakini tiba akhir Juli, tetapi hingga pekan awal Agustus, kasus COVID-19 di Indonesia masih fluktuatif. Menurut Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama, sulit untuk mengukur kapan puncak COVID-19 Omicron terlewati, di tengah tracing dan testing terbatas.
“Belum bisa memastikan apakah puncak terlewati tetapi tetap waspada dengan tren fluktuatif ini,” ucapnya dihubungi detikcom, Kamis (4/8/2022).
Terlebih, menurutnya, angka kasus COVID-19 harian tidak bisa menjadi acuan lantaran trennya selalu menurun menjelang akhir pekan. “Tidak bisa memakai angka harian saja, bahkan biasanya yah biasanya ada semacam kebiasaan seperti sabtu minggu angka kita turun, terus senin selasa naik, kita boleh pakai rata-rata mingguan buat lihat pastinya,” sambungnya.
Dalam kesempatan terpisah, juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut kasus COVID-19 mingguan melonjak menjadi 38 ribu kasus dalam dua bulan. Menandakan terjadinya peningkatan 15 kali lipat.
Penyumbang kasus aktif COVID-19 terbanyak masih ditempati DKI Jakarta, tetapi angkanya terlihat menurun beberapa hari terakhir. Sempat berada di 23 ribu kasus, kini total pasien yang membutuhkan perawatan COVID-19 maupun isolasi di Ibu Kota berada di rentang 21 ribu.
Jawa Barat mulai mencatat peningkatan kasus aktif COVID-19, kian mendekati 15 ribu. Berikut 10 provinsi dengan penyumbang kasus aktif COVID-19 terbanyak.
- DKI Jakarta: 21.581 kasus
- Jawa Barat: 14.998 kasus
- Banten: 5.006 kasus
- Bali: 1.689 kasus
- Jawa Tengah: 1.546 kasus
- Kalimantan Selatan: 1.118 kasus
- Jawa Timur: 1.113 kasus
- DI Yogyakarta: 1.073 kasus
- Sumatera Utara: 605 kasus
- Kalimantan Timur: 542 kasus