Kampung Kuliner, Sumatera Utara

Sumatera Utara tidak hanya kaya akan objek wisata alam yang mengagumkan, tapi juga memiliki segudang menu kuliner yang siap menggoyang lidah, seperti Soto Medan, Bubur Pedas Khas Melayu, Halua, Lemang, Anyang Pakis, Lontong Medan, Pelleng, Sambal Tuk-Tuk, Mie Gomak, Dali Ni Horbo, dan masih banyak lagi yang lain.
Berbagai macam kuliner khas Sumatera Utara tersebut dapat dijumpai di berbagai tempat, karena beberapa jenis makanan memang menjadi ikon kuliner dari masing-masing kabupaten yang tentunya banyak dijual di kabupaten tersebut namun sulit dijumpai di kabupaten lain meski masih menjadi bagian dari Provinsi Sumatera Selatan.
Bagi Anda yang ingin memuaskan lidah dengan berbagai macam kuliner khas Sumatera Utara, namun kesulitan untuk menjelajah seluruh wilayah yang ada di provinsi ini, ada baiknya untuk singgah ke Kampung Kuliner.
Di sini, bukan hanya beragam menu khas Sumatera Utara saja yang dapat Anda jumpai, tapi juga kuliner dari berbagai penjuru Nusantara. Karena itulah, Presiden Jokowi pada saat meresmikan Jalan Tol Medan – Binjai pada tahun 2017, menyempatkan diri untuk bersantap di Kampung Kuliner.
Lokasi Kampung Kuliner
Tidak sulit untuk berkunjung ke Kampung Kuliner, karena lokasinya berada di pusat Kota Binjai yang merupakan ibukota dari Kabupaten Langkat. Tepatnya di JL. Soekarno – Hatta km 21, Kelurahan Tanah Tinggi, Binjai Timur, yang jaraknya sekitar 50 meter dari Binjai Supermall dan sekitar 100 meter dari Stasiun Kereta Api Binjai.
Bagi wisatawan yang datang dari Medan, jarak yang harus ditempuh tidak terlalu jauh, hanya sekitar 25 km. Beragam sarana transportasipun tersedia dari Medan menuju Binjai, mulai dari angkot, bus Trans Mebidang sampai dengan kereta api. Jadi tidak perlu bingung bagi mereka yang tidak membawa kendaraan pribadi.
Objek wisata kuliner yang berdiri pada tahun 2014 ini, mulai buka sejak pukul 08.00 dan tutup pada pukul 23.00 WIB. Jadi tidak perlu takut kehabisan makanan sepanjang tidak datang pada tengah malam.

Menurut Ahmadi, Foodpreneur yang menjadi penggagas dari Kampung Kuliner, dipilihnya Binjai dan bukan Medan sebagai lokasi, karena Binjai dinilai memiliki pangsa pasar yang unik dan progress yang bagus. Oleh karena itu, konsep usaha yang dia tawarkan kepada konsumen tidak hanya sekedar tempat jajan sebagaimana yang telah ada, namun konsep berbeda yang unik dan menarik sekaligus menawarkan hal-hal baru.

Itu sebabnya di Kampung Kuliner ini kerap digelar games dan event-event yang tidak biasa, serta menghadirkan sesuatu yang mengundang daya tarik, seperti disediakannya ‘meja jomblo’ untuk menarik pengunjung yang belum memiliki pasangan atau saat Valentine dibuat tagline “Ingin Memperbaiki Keturunan? Mainlah ke Binjai”.
Daya Tarik Kampung Kuliner yang Membuat bersantap Tidak Hanya Sekedar Makan
Berbagai macam konsep unik yang menyertai menu-menu lezat yang dihidangkan, membuat pengunjung yang bersantap di Kampung Kuliner tidak hanya sekedar makan. Mereka dapat menikmati hidangan sambil mencuci mata, karena tersedia tempat makan indoor dan outdoor. Mereka dapat bersantap sambil menikmati hiburan, karena beraneka pertunjukan, games dan event-event menarik selalu dihadirkan. Mereka yang makan juga dapat menyempatkan diri untuk berfoto-ria, karena di lokasi juga tersedia spot-spot foto yang instagramable.
Konsep unik lainnya yang diusung Kampung Kuliner ada pada penataan stand. Salah satu stand bernama Garden Fresh misalnya, menawarkan beraneka macam ice cream yang disajikan dalam berbagai bentuk yang unik.

Ada juga stand yang khusus menyediakan makanan-makanan tradisional, stand Cafe Arabica Rooftop yang menawarkan menu-menu unik seperti mie terbang, temperamen, serta yang lain, stand yang menyajikan makanan khas Jawa seperti pecel, rawon, sate, Ayam penyet Joko Solo, Rumah Makan Sri Lasngkat serta yang lain.
Selain itu, masih ada lagi 6 foodstand, yaitu Chicken Surprise, Dimsum KQ Lima, Kampung Kelapa, Sate Alfresco, Pecel Bude Murni dan Mie Aceh Wak Abu. Jumlah stand yang relatif banyak serta menu yang cukup variatif tersebut besar kemungkinan masih akan terus bertambah, mengingat ada rencana dari pihak pengelola dan dukungan dari pemerintah daerah untuk lebih mengembangkan objek wisata kuliner tersebut, seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung yang datang ke lokasi. (*)