Shopee Affiliates Program

Jokowi Tuding Nikah Muda Salah Satu Biang Kerok Stunting di Indonesia

Jokowi Tuding Nikah Muda Salah Satu Biang Kerok Stunting di Indonesia

Jakarta

Presiden RI Joko Widodo menyoroti faktor pernikahan dini di balik fenomena stunting. Pasalnya, perempuan yang melahirkan di usia terlalu dini berisiko mengalami kondisi kurang darah. Imbasnya, yakni anak menjadi stunting.

Jokowi memaparkan, Indonesia terpantau mengalami penurunan prevalensi stunting dalam beberapa tahun terakhir. Namun demikian, Indonesia masih harus mengejar target angka stunting lebih rendah, sesuai standar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Kita senang bahwa penanganan stunting selama 8 tahun ini menghasilkan penurunan yang sangat drastis dari 37 persen kemudian pada 2022 menjadi 22,6 persen. Target kita tahun depan 2024 harus turun menjadi 14 persen. Karena memang standar di WHO itu 20 (persen),” ungkapnya saat ditemui detikcom dalam di Gedung BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), Jakarta Timur, Rabu (25/1/2023).


Lebih lanjut menurutnya, pernikahan dini adalah faktor lain pemicu stunting, bersamaan dengan faktor gizi dan lingkungan.

Padahal, kesiapan menikah baik dari segi fisik maupun rohani amat penting sebagai langkah awal pencegahan risiko stunting. Ditegaskannya, penyelesaian stunting setelah anak lahir lebih sulit dibandingkan upaya penyelesaian saat anak masih dalam kandungan.

“Itu masalah stunting juga masalah mengenai bagaimana kita menyiapkan pra hamil dan saat hamil penting. Penting yang namanya pernikahan itu harus dilihat bahwa mereka yang menikah benar-benar siap. Siap lahir dan batin,” beber Jokowi.

“Jangan sampai mau menikah ada anemia, kurang darah. Itu nanti waktu hamil kalau tidak diselesaikan, hamil, anaknya menjadi stunting,” pungkasnya.

Terima kasih telah membaca artikel

Jokowi Tuding Nikah Muda Salah Satu Biang Kerok Stunting di Indonesia