Shopee Affiliates Program

‘Joker’ Tikam Belasan Penumpang Kereta di Tokyo, Alami Gangguan Jiwa?

Jakarta

Belakangan geger seorang pria berkostum joker nekat menusuk belasan orang di sebuah stasiun kereta Tokyo, tepatnya jalur ekspres Keio menuju Shinjuku. Serangan teror ini dilakukan seorang pria berusia 24 tahun.

Meski motif pasti di balik serangan teror pria tersebut belum diketahui, banyak yang menduga pria ini sebenarnya mengalami gangguan jiwa. Terlebih, beredar sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan dirinya tengah duduk santai sambil merokok, usai melakukan perilaku keji tersebut.

Apa kata psikolog?

Psikolog klinis Pro Help Center Nuzulia Rahma Tristinarum menjelaskan, ada beberapa faktor yang dilihat saat mendiagnosis seseorang mengalami gangguan jiwa. Salah satunya tes kepribadian, hingga pemeriksaan riwayat keluarga.

Sementara dalam kasus ini, informasi profil pria 24 tahun berkostum Joker belum diungkap lebih mendalam. Selebihnya, Rahma hanya memastikan apa yang dilakukan pria tersebut memang tak normal.

“Namun untuk mendiagnosa gangguan psikologis apa yang sedang dialami pria tersebut harus melalui pemeriksaan ahli. Kita tidak boleh memberi judgment dengan hanya satu data saja, butuh beberapa data lain untuk mengambil kesimpulan,” beber Rahma saat dihubungi detikcom Senin (1/11/2021).

“Kita tidak boleh mendiagnosa tanpa adanya pemeriksaan dari ahlinya,” sambung Rahma.

Berikut beberapa hal yang biasanya menjadi pemeriksaan terkait gangguan jiwa seseorang.

  • Penelusuran riwayat hidup dan tipe kepribadian
  • Pemeriksaan faktor psikologis seperti pikiran
  • Perasaan dan pola perilaku
  • Pemeriksaan riwayat keluarga dan beberapa tes psikologi lainnya.

Sebagai informasi tambahan, hingga kini ada 17 orang yang terluka akibat serangan teror pria berkostum Joker di perayaanhalloween.


Terima kasih telah membaca artikel

‘Joker’ Tikam Belasan Penumpang Kereta di Tokyo, Alami Gangguan Jiwa?