Jet Tempur Stealth FC-31 Gyrfalcon Perkuat Angkatan Udara Pakistan dalam Waktu Dekat

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Pakistan Marshal Zaheer Ahmed Baber Sidhu belum lama ini membuat pernyataan mengejutkan, yakni Pakistan dalam waktu dekat akan menerima jet tempur stealth FC-31 Gyrfalcon. Dari segi kedekatan antara Pakistan dan India, sangat mungkin bagi Islamabad untuk menerima alutsista high value dari Beijing. Namun yang menjadi pertanyaan, sebelum ini Pakistan telah bergabung dalam pengembangan jet tempur stealth Turki, KAAN.
Baca juga: Pakistan Gabung ke Program Jet Tempur Stealth KAAN (Turki), India Berpotensi Kebut AMCA
Dikutip DefenseNews (4/1/2023), Marshal Zaheer Ahmed Baber Sidhu berbicara 2 Januari 2023 pada upacara induksi jet tempur J-10C Firebird, yang mana Ia mengatakan FC-31 akan memasuki layanan Angkatan Udara Pakistan dalam waktu dekat.
Lebih jauh belum ada penjelasan detail tentang FC-31 untuk Pakistan, pasalnya bila Pakistan akhirnya menerima FC-31, maka sedikit banyak akan merubah keseimbangan kekuatan udara antara Pakistan dan India, lantara saat ini India belum memiliki atau mengoperasikan jet tempur dengan kemampuan stealth.
“Penjualan FC-31 ke Pakistan penting bagi Cina, kata Rick Fisher, ahli militer Cina di US International Assessment and Strategy Center. “Memecah program ini dengan Pakistan sangat penting, karena dapat memberikan subsidi yang kemudian mendukung … produksi untuk pengembangan jet tempur generima kelima Chengdu J-20.”
FC-31 akan menawarkan manfaat dari desain generasi kelima (stealth) dengan biaya pengadaan yang lebih rendah dari Lockheed Martin F-35 Lightning II. AVIC mengklaim, FC-31 memiliki keunggulan tersendiri, termasuk teknologi canggih, harga yang dapat ‘diterima,’ tidak adanya batasan politik, dan layanan lengkap.
Rival F-31 di pasar penempur stealth tak lain adalah F-35 dan KAAN. Namun, pemasaran F-35 hanya menargetkan sekutu dan mitra dekat AS. Sementara banyak negara ingin mendapatkannya, tapi mereka kekurangan anggaran atau menghadapi berbagai pembatasan ekspor yang ditetapkan oleh Washington. Sementara dari Rusia dan Turki ada penempur stealth Su-75 Checkmate dan KAAN, namun belum melakukan penerbangan perdana.
Aviation Industry Corporation of China (AVIC) yang menaungi Shenyang Aircraft Corporation (SAC), berkomitmen untuk menghadirkan sosok FC-31 yang lebih ringan dan lebih kecil dari J-20. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah menghadirkan FC-31 untuk varian yang dapat dioperasikan dari kapal induk. Cina sendiri nantinya akan membutuhkan next-generation carrier-based fighter jet, mengingat saat ini, AL Cina hanya mengandalkan Shenyang J-15 sebagai satu-satunya jet tempur yang beroperasi dari kapal induk.
Dilihat dari Samping, KF-21 Boramae Mirip ‘Tipis’ dengan Jet Tempur Stealth Cina FC-31 Gyrfalcon
Resminya jet tempur stealth ini punya label Shenyang J-31, kode F-31 tak lain adalah versi ekspor dari J-31. Jet tempur ini dirancang dan diproduksi oleh Shenyang Aircraft Corporation. Oleh manufakturnya J-31 didapuk sebagai Fifth Generation Multi-Purpose Medium Fighter. Dalam jagad pecinta alutsista, J-31 atau FC-31 lebih dikenal dengan sebutan “Gyrfalcon” atau “Falcon Hawk.”
Ada tantangan dalam pemasaran FC-31, yakni biaya operasi yang mungkin akan lebih tinggi daripada F-35, lantaran FC-31 mengusung twin engine. FC-31 disokong dua mesin RD-93 buatan Rusia. Belakangan Cina juga telah memasok mesin yang setara dengan RD-93, yakni Guizhou WS-13 yang tak lain copy-an dari RD-93. (Gilang Perdana)