Jepang Ketar-ketir, Kapal Induk Liaoning Hanya Berjarak 160 Km dari Okinawa dan Lakukan 100 Kali Penerbangan

Pasca invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, banyak analis yang memperkirakan bahwa Cina akan mengambil momen tersebut untuk melancarkan ‘invasi’ ke Taiwan, maklum perhatian Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa sedang terfokus pada krisis di Ukraina. Namun, rupanya hal itu meleset, meski belum ada sinyal invasi ke Taiwan bakal dilakukan dalam waktu dekat, Beijing terus ‘cek ombak’ untuk menakar respon dari kekuatan lawan di kawasan.

Baca juga: Konvoi Terbesar Pesawat Militer Cina Masuki ADIZ Taiwan, Terdapat Pembom Xian H-6K

Selain secara kontinyu menerbangkan jet tempur, pesawat intai dan pembom ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (Air Defense Identification Zone/ADIZ) Taiwan, kabar terbaru menyebut bila Cina kian mengintensifkan provokasi berbalut latihan militer di kawasan tersebut.

Dikutip dari asia.nikkei.com (11/5/2022), Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengatakan bahwa kapal induk Cina Liaoning, telah berada di perairan yang hanya berjarak 160 Km barat daya Pulau Okidaito Okinawa di Prefektur Okinawa dan 150 km selatan Pulau Ishigaki.

Jepang Ketar-ketir, Kapal Induk Liaoning Hanya Berjarak 160 Km dari Okinawa dan Lakukan 100 Kali Penerbangan

Bukan soal jarak kapal induk Liaoning yang bikin Jepang cenat-cenut, lebih dari itu diketahui bahwa sejak 3 sampai 8 Mei lalu, kapal induk itu telah melakukan lebih dari 100 kali pendaratan dan lepas landas atas jet tempur dan helikopter. Dari perspektif Taiwan, kegiatan kapal induk Liaoning juga mencemaskan Taiwan, pasalnya lokasi kapal induk Cina juga tak jauh-jauh amat dari teritori Taiwan

Meski koordinat kapal induk Liaoning berada perairan internasional, Angkatan Laut Jepang telah mengirim kapal perusak Izumo untuk mengumpulkan informasi. Menhan Jepang mengatakan, kegiatan yang dilakukan Cina kemungkinan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan operasional kapal induk dan aset lainnya, serta meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan operasi di laut dan wilayah udara yang jauh.

Jepang Ketar-ketir, Kapal Induk Liaoning Hanya Berjarak 160 Km dari Okinawa dan Lakukan 100 Kali Penerbangan

Militer Cina sebelumnya telah mengatakan bahwa mereka mengadakan latihan udara dan angkatan laut di timur dan barat daya Taiwan dari Jumat hingga Minggu. Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan melaporkan bahwa 18 pesawat Cina sudah memasuki zona identifikasi pertahanan udara pulau itu pada hari Jumat.

Invasi Rusia ke Ukraina diyakini mempengaruhi penilaian Beijing terhadap lingkungan keamanan regional. Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, banyak yang berpikir bahwa Cina kemungkinan akan menggunakan kekuatan militer pada tahun 2027 untuk mencapai penyatuan dengan Taiwan.

Kapal induk Liaoning bukan murni produksi Cina. Berbeda dengan kapal induk Shandong yang merupakan kapal induk pertama produksi dalam negeri Cina. Setelah Uni Soviet bubar pada 1991, Ukraina menjual kapal induk Kuznetsov. Patut dicatat saat itu, proses konstruksi kapal Kuznetsov yang dimulai pada 1985 belum usai. Sehingga Cina perlu dibangun ulang. Cina membutuhkan waktu 13 tahun untuk menyelesaikan pembangunan kapal pada 2011. Satu tahun kemudian atau pada 2012, Liaoning resmi ditugaskan di Angkatan Laut Cina

Baca juga: Shandong, Kapal Induk Pertama Produksi Cina Lakukan Sea Trial (Lagi)

Liaoning awalnya bukan ditujukan untuk kapal kombatan. Awalnya Liaoning ditugaskan menjadi kapal untuk tes dan latihan. Pemerintah Cina akhirnya memutuskan untuk menjadikan Liaoning sebagai kapal kombatan setelah berbagai modifikasi. (Gilang Perdana)

Terima kasih telah membaca artikel

Jepang Ketar-ketir, Kapal Induk Liaoning Hanya Berjarak 160 Km dari Okinawa dan Lakukan 100 Kali Penerbangan