Jatuh Perdana di Perang Ukraina, Helikopter UH-60 Black Hawk atau Mi-24?

Hancur atau rontok perdana suatu alutsista dalam peperangan, selalu menjadi yang dicermati oleh banyak kalangan. Maklum hancurnya alutsista dapat dimanfaatkan oleh pihak terkait sebagai bagian dari propaganda untuk mencitrakan keunggulan atau kemenangan di medan perang. Sebut saja ketika Ukraina berhasil menembak jatuh pembom tempur Sukhoi Su-34 Fullback, atau sebaliknya saat Rusia berhasil menghancurkan beberapa Main Battle Tank (MBT) M1A1 Abrams SA pasokan dari AS.

Baca juga: Amerika Serikat Pertimbangkan Kirim Helikopter Mi-17 eks Afghanistan ke Ukraina 

Nah, meski pelibatannya bersifat terbatas dalam jumlah yang tidak banyak, Amerika Serikat dan Inggris telah mengirim dukungan helikopter untuk pasukan Ukraina. Dengan teknologi yang berbeda dari helikopter militer Ukraina yang berstandar Soviet, maka keberadaan UH-60 Black Hawk dan Sea King, menjadi poin yang menarik perhatian, tetutama karena digunakan untuk misi tertentu oleh pasukan khusus.

Seperti pada 17 Maret 2024, muncul laporan dari sumber Ukraina dan Rusia tentang jatuhnya helikopter yang berafiliasi dengan Angkatan Bersenjata Ukraina. Menurut laporan tersebut, helikopter tersebut sedang mengangkut 20 pasukan dan sedang mempersiapkan serangan udara di kota Kuzinki, Rusia. Helikopter tersebut konon ditembak jatuh di wilayah Lukashovka, Ukraina.

Namun, ada informasi yang bertentangan mengenai jenis helikopter yang jatuh tersebut. Beberapa sumber menyatakan itu adalah helikoper serang angkut Mi-24 buatan era Soviet, sementara yang lain menunjuk ke dugaan UH-60 Black Hawk. Sebuah video yang direkam oleh drone pengintai di atas lokasi kecelakaan menunjukkan asap besar yang keluar dari reruntuhan, sehingga sulit untuk membedakan jenis helikopter bahkan ketika kamera drone memperbesar.

Beberapa netizen yang memperhatikan melihat “perut putih” helikopter itu terbakar. Berdasarkan pengamatan mereka, tidak ada helikopter UH-60 yang memiliki “perut putih”. Oleh karena itu, mereka yakin kemungkinan besar pesawat yang jatuh itu adalah Mi-24. Faktanya, salah satu sumber Rusia yang mengikuti dengan cermat perang di Ukraina, Rybar, mengatakan bahwa itu bukan UH-60, melainkan Mi-24 dari 183rd Motorized Rifle Brigade.

Meski kabarnya helikopter jatuh akibat tembakan rudal hanud MANPADS (Man Portable Air Defence Systems) Sejauh ini belum dapat dipastikan apa penyebab jatuhnya helikopter angkut di atas. Apakah karena faktor ketinggian terbang? Ketinggian optimal untuk helikopter pengangkut pasukan selama serangan udara dapat sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut meliputi jenis helikopter, medan, cuaca, dan kemampuan sistem hanud musuh.

Dikutip Bulgarianmilitary.com, helikopter dapat beroperasi pada dua ketinggian selama aksi penyerangan, yakni dengan Nap-of-The-Earth (NOE) dan ketinggian tinggi (high altitude). Penerbangan NOE mengharuskan helikopter berada sedekat mungkin dengan tanah, seringkali hanya beberapa meter di atas permukaan tanah. Teknik ini digunakan untuk menghindari deteksi radar dan menggunakan medan sebagai perisai alami terhadap tembakan musuh.

Jatuh Perdana di Perang Ukraina, Helikopter UH-60 Black Hawk atau Mi-24?

Sebaliknya, penerbangan di ketinggian biasanya di atas 15.000 kaki (4.572 meter). Pada ketinggian ini, helikopter seringkali berada di luar jangkauan tembakan senjata ringan dan jenis senjata anti pesawat tertentu. Namun, mereka mungkin masih rentan terhadap serangan rudal hanud dan deteksi radar.

Pilihan antara NOE dan penerbangan di ketinggian sering kali merupakan trade-off antara siluman dan keselamatan. Jika musuh memiliki sistem radar dan antipesawat yang canggih, mungkin lebih aman untuk terbang di NOE. Namun, jika kemampuan antipesawat musuh terbatas, terbang di ketinggian mungkin merupakan pilihan yang lebih tepat.

Helikopter Sea King yang Dikirim Inggris ke Ukraina Bernilai Sejarah, Pernah Dipiloti “Duke of York” dalam Perang Malvinas

Jka berbicara tentang helikopter UH-60 Black Hawk, serangan udara sering kali dilakukan di ketinggian rendah untuk meminimalkan visibilitas dan paparan tembakan musuh. Lokasinya biasanya sekitar 500 hingga 1.000 kaki (152 hingga 304 meter) di atas permukaan tanah. Pada ketinggian ini, helikopter tetap cukup rendah untuk menghindari deteksi radar sekaligus memberikan ketinggian yang aman bagi pasukan untuk melompat.

Jika helikopter yang digunakan adalah Mi-24, ada perbedaan dalam perkiraan ketinggian pendaratan. Secara konvensional, Mi-24 beroperasi pada ketinggian antara 1.000 dan 2.000 meter dalam situasi pertempuran. Jangkauan ini mencapai keseimbangan antara menjaga jarak aman dari ancaman darat dan memastikan pemanfaatan persenjataan helikopter secara efektif. (Gilang Perdana)

Dukung Ukraina di Laut Hitam, Jerman Pasok Enam Unit Helikopter Sea King MK41 Naval Utility

Terima kasih telah membaca artikel

Jatuh Perdana di Perang Ukraina, Helikopter UH-60 Black Hawk atau Mi-24?