Jangan Salah Kaprah, Ini Deretan Mitos COVID-19 yang Masih Saja Beredar

Jakarta

Kasus virus Corona masih terus meningkat sampai saat ini. Penyebabnya karena angka penularan virus masih belum bisa ditekan dengan baik, agar lonjakan kasus bisa menurun.

Seiring berjalannya waktu, banyak mitos terkait jalur penularan virus Corona yang bisa terjadi dan berkembang di masyarakat. Bukan semakin waspada, mitos ini membuat masyarakat cemas yang berlebihan.

Berdasarkan para ahli, penularan virus Corona penyebab COVID-19 ini bisa terjadi melalui droplet yang keluar dari mulut, baik saat batuk, bersin, berbicara, bahkan saat orang itu tidak memiliki gejala apapun atau orang tanpa gejala (OTG).

Berikut beberapa hal yang dipercaya bisa menjadi sumber penularan virus Corona yang dikutip dari berbagai sumber.

1. Mitos: Anak-anak tidak bisa tertular virus Corona

Seperti orang dewasa, anak-anak juga bisa terinfeksi dan tertular virus Corona. Berdasarkan studi CDC terhadap 1,3 juta kasus COVID-19 di Amerika Serikat selama Januari-Mei, mereka menemukan bahwa anak-anak di bawah 9 terinfeksi virus Corona.

Selain itu, CDC juga menemukan bahwa di antara 52 ribu kematian akibat COVID-19, 16 di antaranya masih di bawah 18 tahun.

2. Mitos: Binatang peliharaan bisa menularkan virus Corona

Pada beberapa kasus, hewan peliharaan seperti anjing dan kucing bisa terinfeksi COVID-19. Tetapi, sampai saat ini belum ada bukti bahwa hewan peliharaan bisa menularkan virus itu pada manusia.

Dikutip dari Live Science, beberapa laporan menemukan bahwa hewan peliharaan yang terinfeksi justru tertular dari pemiliknya yang dinyatakan positif. Sebagai bentuk penjagaan, CDC mengingatkan untuk cuci tangan setelah kontak dengan hewan peliharaan.

3. Mitos: Hanya bisa tertular jika kontak dekat selama 10 menit dengan orang yang terinfeksi

Dikutip dari Medical Science Today, seseorang bisa terinfeksi atau tertular virus dari orang lain dalam waktu kurang dari 10 menit. Semakin lama kontak dekat berlangsung, maka kemungkinan tertular akan lebih besar.

4. Mitos: Penularan bisa dipengaruhi cuaca

Faktanya, penularan virus Corona tidak dipengaruhi oleh cuaca. Risiko penularan masih bisa terjadi, walaupun di cuaca panas ataupun dingin.

Sebagian orang juga beranggapan bahwa suhu yang tinggi, seperti berjemur di bawah sinar matahari bisa mencegah penularan COVID-19. Tetapi, pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memastikan hal ini tetapi tidak bisa melindungi seseorang dari virus Corona.

Sepanas apapun suhunya, kamu masih bisa tertular virus Corona. Bahkan di wilayah yang suhu udaranya tinggi seperti Arizona, penyebaran virus masih bisa terjadi.

5. Mitos: Bisa menular lewat air seni

Sebagian orang berpendapat bahwa virus Corona bisa ditularkan melalui feses dan air seni. Tetapi, ahli kesehatan John Edmunds menegaskan itu hanyalah mitos.

“Kita memang bisa mendeteksi keberadaan virus di dalam feses. Tapi, virus ini tidak bisa menularkan orang lain karena sudah dimusnahkan di usus,” jelas Edmunds.

6. Mitos: Virus Corona bisa menular di kolam renang

Sampai saat ini masih belum ada bukti yang mengatakan bahwa virus Corona bisa menyebar ke orang lain melalui air di kolam renang. Jika kolam renang itu didisinfeksi secara rutin menggunakan klorin, virus bisa menjadi tidak aktif.

Kemungkinan risiko penularan bisa terjadi saat berada di kolam renang melalui droplet yang keluar saat bernapas atau berbicara. Lalu, droplet itu menyebar di udara dan bisa menularkan orang yang ada di tempat tersebut.


Terima kasih telah membaca artikel

Jangan Salah Kaprah, Ini Deretan Mitos COVID-19 yang Masih Saja Beredar