Jangan Asal, Begini Dosis dan Aturan Pakai Obat Simvastatin


Jakarta –
Salah satu obat yang biasanya dokter berikan kepada pengidap kolesterol adalah Simvastatin. Obat golongan statin ini berfungsi membantu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida (lemak) dalam darah. Meskipun demikian, aturan pakai obat simvastatin dan takaran dosisnya tak bisa sembarangan dan harus sesuai resep dokter. Sebab, obat ini termasuk golongan keras yang memiliki sederet efek samping.
Dikutip dari The Monthly Index of Medical Specialities (MIMS), simvastatin dimaksudkan untuk dikonsumsi sebagai bagian dari program manajemen kolesterol lengkap yang harus mencakup olahraga, diet sheta, hingga gaya hidup.
Aturan Pakai Obat Simvastatin
Saat mengonsumsi obat ini, diwajibkan untuk tidak melebihkan atau mengurangi dosis yang telah disesuaikan oleh dokter. Selain itu, beritahu dokter jika memiliki sejumlah penyakit serius, seperti penyakit hati. Pasalnya, obat ini tak cocok untuk pengidap penyakit tersebut.
Jangan mengonsumsi obat simvastatin apabila sedang hamil atau berencana untuk memiliki bayi. Apabila sedang hamil dan tengah menjalani pengobatan ini, segera beritahu dokter lantaran simvastatin dapat membahayakan bayi yang belum lahir.
Selain itu, jangan mengonsumsi obat ini apabila sedang dalam masa menyusui. Juga, jangan minum obat ini dengan obat lainnya yang digunakan untuk:
- Transplantasi organ
- Gangguan kekebalan tubuh
- Depresi
- Infeksi bakteri
- Jamur
- Hepatitis C
- HIV (human immunodeficiency virus)
Dosis Obat Simvastatin
Adapun dosis obatnya menyesuaikan dengan sediaan obat, kegunaan, dan usia pasiennya. Berikut adalah dosis obat simvastatin berdasarkan laman MIMS.
Hiperkolesterolemia Familial Homozigot
Dewasa: sebagai tambahan untuk pengobatan penurun lipid lainnya misalnya apheresis LDL: Dosis awalnya 40 mg sekali sehari di malam hari.
Dislipidemia Campuran
Dewasa: sebagai tambahan untuk diet: Dosis awalnya 10-20 mg sekali sehari. Untuk pasien yang membutuhkan penurunan kadar kolesterol lebih dari 45 persen LDL (LDL-C), dosis awalnya 20-40 mg sekali sehari. Sesuaikan dosis sesuai dengan respon pasien dengan interval minimal 4 minggu. Dosis maksimal 80 mg sekali sehari. Semua dosis harus diminum di malam hari.
Pengurangan Risiko Kardiovaskular
Dewasa: pada pasien dengan risiko tinggi PJK dengan atau tanpa hiperlipidemia, dosis awal 20-40 mg sekali sehari di malam hari. Sesuaikan dosis sesuai dengan respon pasien dengan interval minimal 4 minggu.
Hiperkolesterolemia Familial Heterozigot
Anak: pada anak laki-laki Tanner tahap 2 dan di atas dan anak perempuan yang setidaknya 1 tahun pasca menarche usia 10-17 tahun. Dosis awalnya 10 mg sekali sehari di malam hari. Dosis bersifat individual dan disesuaikan sesuai dengan tujuan terapi yang direkomendasikan dengan interval minimal 4 minggu. Maksimal dosis 40 mg sekali sehari di malam hari. Pasien harus menjalani diet penurun kolesterol sebelum dan selama terapi obat.
Kelompok Pasien Khusus
Pasien yang memakai fibrat (kecuali fenofibrate), siklosporin, gemfibrozil, asam nikotinat dosis penurun lipid (sama dengan atau lebih dari 1g setiap hari). Dosis maksimal 10 mg setiap hari.
Aturan dosis-dosis tersebut dapat disesuaikan atau dihentikan tergantung pada bagaimana tubuh mentolerir obat selama setiap siklus pengobatan. Penting untuk diingat, aturan dan dosis ini harus sesuai dengan petunjuk dari tenaga kesehatan ataupun dokter.
Di samping itu, kadar kolesterol dan trigliserida (lemak) tinggi dapat menyumbat pembuluh darah. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, baik penyakit jantung, stroke, serangan jantung, dan penyakit serius lainnya.