Jakarta –

Penanganan cedera kulit akibat perekat medis atau medical adhesive-related skin injury (MARSI) belum banyak diketahui tenaga medis. Cedera jenis ini rentan dialami pasien yang dirawat di ICU, pasien yang menjalani pembedahan, anak dan lansia

Cedera kulit ini terjadi akibat penggunaan plester medis yang kurang tepat sehingga berdampak terhadap pengobatan pasien. Tak jarang yang akhirnya harus dirawat lebih lama setelah operasi karena mengalami MARSI.

“MARSI membuat masa pemulihan penyakit jauh lebih lama, seharusnya penyakit sudah selesai, dan pasien bisa kembali normal. Ternyata malah timbul masalah baru,” kata spesialis bedah dari Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah (PABI) dr Heri Setyanto, SpB.

Adapun dampak dari terjadinya MARSI yakni infeksi, perluasan luka, penyembuhan luka lama, masa rawat lebih panjang dan penggunaan alat atau medis yang bertambah.

“MARSI juga berdampak pada keadaan saraf yang terancam, ditiup nyeri dan disentuh nyeri. Dampak dari luar, biaya perawatan jadi meningkat, harus keluar biaya lagi, kualitas hidup pasien jadi menurun, tidak bisa aktivitas dengan baik dan patient safety menurun,” ujar dr Heri.