Jakarta ‘Full Colour’ Saat Polusi Mereda, Inikah yang Terjadi di Langit Ibu Kota?

Jakarta

Kualitas udara DKI Jakarta dan sekitarnya terpantau membaik hingga Selasa (12/9/2023), dibandingkan beberapa waktu yang lalu. Saking membaiknya kualitas udara, kota Jakarta dan sekitarnya terlihat lebih ‘colorful’ daripada sebelumnya yang tertutup polusi.

Berdasarkan situs IQAir, kualitas udara DKI Jakarta berada pada zona kuning dengan kategori sedang di angka 70 pada jam 17.00. Serupa, aplikasi Nafas juga melaporkan kualitas udara DKI dan sekitarnya berada di zona kuning kategori sedang. Misalnya di Kebayoran Baru tercatat indeks kualitas udaranya di angka 58 pada pukul 16.55 WIB, kemudian di Mampang Prapatan tercatat kualitas udara di angka 75 dan masuk zona kuning.

Dengan demikian, angka-angka tersebut terbilang cukup langka lantaran beberapa waktu lalu kualitas udara DKI Jakarta berada di zona merah dan tak sehat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengaruh Modifikasi Cuaca?

Birunya langit Jakarta belakangan disebut-sebut karena efek dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan metode water mist spraying menggunakan pesawat. Metode tersebut dilakukan oleh BNPB bersama BRIN, BMKG, TNI, dan pihak terkait lainnya di wilayah Jakarta sejak Senin (4/9) hingga Senin (11/9).

Sementara menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto harus diukur terlebih dahulu seberapa efektif metode TMC tersebut. Sebab Guswanto mengatakan, penyebab polusi udara salah satunya berasal dari sumber emisi, sehingga hal tersebutlah yang harus dikurangi.

“Karena saya sampaikan bahwa TMC dengan bubuk garam NACL, TMC dengan air purifier aircraft ataupun water mist generator di atas gedung itu sifatnya sementara, menurunkan polusi sementara,” katanya saat dihubungi detikcom, Selasa (12/9).

“Yang penting sumber emisinya tadi, misalnya ditemukan sumber emisi 1.000 di sekitar Jabodetabek, maka dia harus dikurangi. Kalau dibilang efektif atau tidak, barangkali 1-2 jam iya turun. Tapi setelah itu kembali lagi,” sambungnya lagi.

Atau Faktor Angin Kencang?

Di sisi lain, embusan angin di sejumlah wilayah di Jakarta terasa lebih kencang belakangan ini. Menurut Guswanto, bisa juga dengan peningkatan kecepatan angin yang lebih mengencerkan kepekatan polutan di DKI Jakarta.

“Namun perlu dilihat, angin itu ada beberapa lapisan, antara lain angin Permukaan, 850 mb, 700 mb atau angin lapisan berapa? Polutan itu merata di Ketinggian 12 m sampai dengan lapisan inversi,” ucapnya lagi

Bagaimana dengan Uji Emisi dan Tilang?

Dihubungi terpisah, merujuk pada riset-riset sebelumnya, Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta (DLH) DKI Yogi Ikhwan mengatakan sumber utama polusi udara di Jakarta adalah dari sektor transportasi.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini terus mengupayakan untuk mengurangi sumber polusi udara PM2.5 dari sektor transportasi melalui kampanye uji emisi yang masif

“Seperti menerapkan razia tilang, meningkatkan penggunaan transportasi umum, dan elektrifikasi bus TransJakarta,” ucapnya saat dihubungi, Selasa (12/9).

NEXT: Fungsi TMC Water Mist Spraying

Terima kasih telah membaca artikel

Jakarta ‘Full Colour’ Saat Polusi Mereda, Inikah yang Terjadi di Langit Ibu Kota?