Jakarta –

Ada Di Mola.TV tunggal putri. Meski begitu, Gregoria merasa di atas angin.

PBSI Home Tournament memasuki edisi terakhir dengan mempertandingan sektor tunggal putri. Gregoria menjadi salah satu dari 16 pebulutangkis yang ambil bagian.

Turnamen internal tersebut bergulir di Pelatnas PBSI, Cipayung, mulai 22-24 Juli dengan format penyisihan grup.

Di atas kertas, Gregoria diunggulkan karena berstatus sebagai pebulutangkis dengan peringkat tertinggi di antara rekan-rekannya sendiri (21). Akan tetapi, Gregoria enggan over confident lantaran lawan-lawannya sudah akrab dengan permainan masing-masing.

“Peluang untuk juara itu ada tapi bukan berarti akan mudah. Pemain lain tentu mau juara juga. Jadi saya anggap semua lawan itu berat,” kata Gregoria dalam rilis yang diterima detikSport.

Gregoria menilai pemain-pemain muda saat ini cenderung lebih berani dan nothing to lose. Hal itu bisa menjadi keunggulan untuk mereka ketika menghadapi pemain senior, secara khusus di ajang PBSI Home Tournament.

“Saya akan tetap mewaspadai mereka. Saya juga melakukan persiapan seperti saat ke turnamen biasa. Khususnya mental karena ketemu rekan sendiri tentu kurang lebihnya sudah sama-sama tahu,” tuturnya.

Diketahui, PBSI Home Tournament selain memperebutkan gelar juara, disiapkan hadiah sebesar Rp 20 juta untuk pemenang tungal putri, Rp 12 juta dan Rp 7 juta untuk peringkat dua dan tiga.