
Isu Icon+ dan Telkom Digabung, Pengamat: Repot Jika BUMN Berkompetisi dengan BUMN

Jakarta, – Menteri BUMN Erick Thohir berikan sinyal untuk mengabungkan Indonesia Comnets Plus (ICON+), anak usaha PLN (Persero) dengan Telkom Indonesia.
Tentu hal ini menjadi potensial, karena mengingat di BUMN sebenarnya banyak pemain infrastruktur dan layanan internet, “dan terlebih pula bisnis internet memang sedang booming. Apalagi di masa pandemi. Kebutuhan akses bru dan peningkatan kecepatan meningkat, sehingga wajar kalau banyak perusahaan masuk ke bisnis ini tak terkecuali BUMN,”terang Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi, kepada Selular, Rabu (1/9) siang.
Langkah ini juga sejalan dengan keinginan Menteri BUMN sendiri, “yang ingin perusahaan BUMN fokus pada core business dan penyatuan bisnis yang berbeda jadi satu usaha, penyatuan bisnis internet di satu perusahaan merupakan langkah yang di nanti sebenarnya,” lanjutnya.
Dan berbicara soal Telkom yang memang core bisnisnya telekomunikasi seyogyanya diberi amanah tambahan mengelola infrastruktur internet yang dimiliki PLN lewat Icon+ atau PGN lewat Pgascom dan Jasa Marga.
“Karena kalau ada BUMN bersaing dengan perusahaan swasta tentu tidak menjadi masalah. Sepanjang persaingan dilakukan secara sehat. Nah, yang repot kalau BUMN berkompetisi dengan BUMN itu yang harus diakhiri. Apalagi BUMN juga punya tugas sebagai agent development untuk membangun di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) misalnya,” tegas Heru.
Dan pada tahap ini dibutuhkan kepiawai Menteri BUMN Erick Thohir sangat dinanti. Agar BUMN fokus pada bisnis intinya, tidak pemborosan atau bahkan membuat kerugian ke bisnis inti.
Sekedar informasi Telkom pada kuartal II/2021, dari sisi laba bersih mencatatkan pertumbuhan sebesar 13,38 persen tahun ini. Sementara dari sisi pendapatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan pendapatan Telkom bertambah 3,78 persen, atau naik menjadi Rp69,48 triliun.
Adapun Icon+ pada 2019 mencatat pendapatan sebesar Rp2,53 triliun, naik 16,81 persen secara tahunan. Total aset yang dimiliki Icon+ tercatat sebesar Rp3,67 triliun.
Kemudian pada sisi gelaran serat optik Telkom tercatat memiliki sepanjang 166.343 kilometer, sementara serat optik Icon+, telah membentang sepanjang 152.069 kilometer.
Jika keduanya benar Bersatu, maka panjang serat optik keduanya diperkirakan mencapai lebih dari 300.00 kilometer. Lalu Icon+ kini sudah memiliki lebih dari 40.000 pelanggan dengan target pelanggan di tahun 2021 adalah lebih dari 100.000 pelanggan. Sementara Indihome per akhir kuartal II-2021 tercatat jumlah pelangganya mencapai 8,3 juta orang atau naik 11,4% dari tahun ke tahun.
Isu Icon+ dan Telkom Digabung, Pengamat: Repot Jika BUMN Berkompetisi dengan BUMN
