
Istri Tidak Pernah Mau Minta ‘Jatah’ Duluan, Suami Harus Bagaimana?

Jakarta –
Pertanyaan:
Selamat malam,
Saya mau tanya kenapa istri saya tidak pernah minta ‘jatah’, padahal saya sudah enam tahun menikah dan sudah punya dua anak.
Setiap ditanya jawabnya malu. Kenapa sama suami sendiri harus malu? Saya jadi geregetan.
I (pria, usia tidak disebutkan)
Jawaban:
Halo Bapak I, terima kasih atas pertanyaannya.
Saya paham perasaan Bapak yang geregetan. Pemikiran Bapak juga tidak salah mengenai kenapa sama suami sendiri harus malu. Namun, perlu dipahami bahwa bagi kebanyakan wanita gairah seks berkaitan langsung dengan bagaimana perasaan mereka tentang hubungan, misalnya jika istri sedang kesal, sedih, merasa malu dengan bentuk tubuhnya yang sudah tidak seperti dulu, kelelahan dengan sederetan kerjaan rumah tangga, tugas sekolah, kebutuhan anak-anak, memikirkan pekerjaannya sendiri, maka seks tidak ada dalam pikirannya.
Jadi bisa saja alasan istri tidak pernah meminta hubungan terlebih dahulu memang merasa malu atau ada juga emosi lain yang menyertai. Agar istri merasa nyaman, tampil apa adanya, dan dapat lebih terbuka pada Bapak maka perlu menciptakan kedekatan/ikatan emosional di antara Bapak dan istri.
Seks dan godaan fisik menunjukkan betapa pasangan saling tertarik secara fisik satu sama lain, tetapi kasih sayang non-seksual lebih kuat dalam hal menciptakan ikatan emosional. Beberapa tips berikut dapat membantu menciptakan ikatan emosional, antara lain:
1. Mencium kening, mengelus kepala, memeluk istri sebelum tidur, berpelukan di sofa sambil menonton film, berpegangan tangan di depan umum, memijat istri, atau berpelukan tanpa alasan. Fokus kepada sentuhan fisik dan kemesraan setiap hari tanpa menuju seks. Tampilan kasih sayang ini akan membuat istri merasa disayang, diinginkan, dan dihargai. Jangan sampai istri selalu berpikir bahwa suami menyentuhnya hanya demi seks. Mungkin itulah sebabnya seringkali istri jadi menghindari bermesraan dengan suami karena ujung-ujungnya seks.
2. Coba amati apakah istri kelelahan. Pernak-pernik urusan rumah tangga seakan tidak ada habisnya. Saat tinggal bersama, ada baiknya kebersihan dan kenyamanan rumah jadi tanggung jawab bersama. Salah satu bentuk cinta pasangan yang telah menikah adalah membantu pekerjaan rumah. Saat melihat istri sedang sibuk, cobalah Bapak dengan sukarela bertanya apa yang bisa Bapak bantu. Hal ini bisa menghangatkan hubungan, meningkatkan kedekatan dan romantisme.
3. Pujilah istri Bapak. Semua orang suka pujian. Jika Bapak fokus dan terbuka mengatakan tentang hal-hal yang Bapak hargai tentang istri, seperti fakta mengenai wangi tubuhnya, kebaikannya, masakannya yang enak, cara berpakaiannya yang baru, rajinnya istri belajar masak dari media sosial, apapun mengenai istri – pujilah dia. Dengan memujinya tentang fakta-fakta yang ada menunjukkan betapa Bapak mengamati, memperhatikan, dan mengenali siapa istri Bapak. Istri akan merasa lebih terhubung secara emosional dengan Bapak karena ia merasa diperhatikan dan dipahami.
4. Menjadi pendengar yang baik. Berbicara terlalu banyak tentang diri Bapak dapat membuat istri merasa diabaikan. Namun, menjadi pendengar yang baik juga bukan hanya tetap diam saat istri berbicara. Berikan tanggapan yang baik, ingat apa yang istri katakan sehingga dapat mengungkitnya lagi nanti ketika dibutuhkan. Jika suami istri dapat melakukan ini satu sama lain, ikatan emosional akan terjaga dengan sendirinya.
Demikian tips sederhana untuk membina ikatan emosional suami istri, diharapkan dengan ikatan emosional yang semakin erat akan membuat istri Bapak I semakin nyaman dan terbuka dalam menjalani hubungan suami istri tanpa ragu atau malu lagi.
Semoga jawabannya membantu ya, Pak. Salam hangat untuk istri Bapak.
Terima kasih.
Meriyati, MPsi, Psi
Psikolog Klinis RS Pondok Indah – Puri Indah
Tentang Konsultasi Kesehatan
Pembaca detikcom yang memiliki pertanyaan terkait berbagai masalah kesehatan dapat mengirimkan pertanyaan ke email [email protected] dan akan dijawab oleh pakar yang kompeten. Kirimkan pertanyaan dengan subjek email “konsultasi pembaca” disertai keterangan nama, usia, dan jenis kelamin.
Identitas penanya bisa ditulis terang atau disamarkan, disesuaikan dengan keinginan pembaca. Seluruh identitas penanya kami jamin akan dirahasiakan.
Istri Tidak Pernah Mau Minta ‘Jatah’ Duluan, Suami Harus Bagaimana?
