
Iritis

Jakarta – Terdapat sejumlah masalah kesehatan yang bisa terjadi pada mata, salah satunya irits. Kondisi apa sih itu? Simak berikut ini.
Apa Itu Penyakit Iritis?
Iritis atau disebut juga dengan uveitis anterior adalah peradangan pada bagian mata yang berwarna atau iris. Iris terdiri dari serat otot yang mengontrol seberapa banyak cahaya yang masuk ke pupil dengan mengelilingi bagian hitam mata (pupil). Iritis dapat menyebabkan masalah serius termasuk kehilangan penglihatan.
Iritis termasuk salah satu jenis uveitis. Uveitis merupakan peradangan pada uvea yaitu bagian mata yang terletak di antara retina dan bagian putih mata. Sementara iris terletak di bagian depan uvea.
Gejala Iritis
Penyakit ini dapat terjadi pada satu atau kedua mata. Biasanya, kondisi ini dapat berkembang secara tiba-tiba dan bertahan selama tiga bulan. Terdapat gejala pada penyakit iritis yakni:
- Nyeri di area mata atau alis
- Mata merah
- Sensitif terhadap cahaya
- Penglihatan berkurang
- Sakit kepala
Penyebab Iritis
Penyebab iritasi sering tidak diketahui. Namun pada beberapa kasus, iritasi dapat dikaitkan dengan beberapa faktor yakni:
1. Cedera pada mata
Cedera pada mata seperti trauma benda tumpul, luka tembus pada mata, luka bakar dari zat kimia atau api dapat menyebabkan iritis akut.
2. Infeksi
Infeksi virus pada wajah dapat menyebabkan iritis. Contohnya seperti cacar ular yang disebabkan oleh virus Herpes. Selain itu, penyakit infeksi virus lain juga dapat memicu iritis seperti tuberkulosis (disebabkan oleh bakteri yang masuk ke paru-paru), sifilis (penyebaran bakteri melalui kontak seksual), toxoplasmosis (disebabkan oleh parasit dalam makanan mentah), dan histoplasmosis (disebabkan oleh infeksi paru-paru yang terjadi saat menghirup spora jamur).
3. Faktor genetik
Pengidap yang memiliki penyakit autoimun karena faktor genetik dapat mengalami iritis akut. Selain itu, penyakit lain seperti ankylosing spondylitis, penyakit radang usus dan radang sendi psoriasis.
4. Penyakit behcet
Penyakit ini merupakan kondisi medis yang ditandai dengan gangguan sendi, luka pada organ genital, dan sariawan.
5. Rheumatoid arthritis
Ini merupakan salah satu jenis penyakit autoimun. Kondisi ini dapat terjadi karena sistem imun menyerang jaringan tubuh yang sehat sehingga tulang rawan dan tulang sendi mengalami kerusakan.
6. Obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat seperti antibiotik rifabutin dan obat antivirus cidofovir menjadi penyebab iritis. Selain itu, terdapat obat osteoporosis seperti bifosfonat juga menyebabkan iritis. Maka dari itu, menghentikan konsumsi obat tersebut dapat menghentikan gejala iritis.
7. Merokok
Merokok dapat membuat mata kering, meningkatkan risiko katarak, meningkatkan risiko retinopati diabetik dan merusak saraf optik.
8. Penyakit menular seksual
Beberapa infeksi menular seksual seperti HIV-AIDS dan sifilis menjadi faktor seseorang terkena iritis.
Faktor Risiko Iritis
- Memiliki perubahan genetik tertentu
- Adanya infeksi menular seksual
- Memiliki sistem kekebalan yang lemah
- Perokok aktif
Komplikasi Iritis
Tanpa melakukan pengobatan yang cepat dan tepat, penyakit iritis ini bisa menyebabkan pengidapnya kehilangan penglihatan atau kebutaan permanen.
Kemungkinan komplikasi lainnya dari iritis yaitu:
- Glaukoma, tekanan tinggi di mata
- Katarak
- Deposit kalsium pada kornea
- Kerusakan saraf optik
- Pembengkakan bagian tengah retina
- Adhesi abnormal iris ke struktur mata lainnya
Diagnosis Iritis
Dokter akan memeriksa gejala dan riwayat kesehatan termasuk kondisi yang menyebabkan seseorang terkena iritis.
Adapun metode yang dilakukan oleh dokter, yakni:
- Tes ketajaman visual
- Pembacaan tekanan, dokter akan mengukur tekanan di dalam mata dengan alat khusus
- Pemeriksaan penlight dan slit lamp
Seseorang bisa memerlukan lebih banyak pemeriksaan untuk menemukan penyebab pasti kondisi ini melalui:
- Tes darah untuk memeriksa penyakit autoimun atau infeksi
- Rontgen dada atau CT scan dada untuk menemukan tanda sarkoidosis dan tuberkulosis
- Pengambilan sampel cairan dari mata untuk mencari penyebab langka tertentu
- X-ray sendi sarkoiliaka
Pengobatan Iritis
Melakukan pengobatan pada iritasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan iritis. Namun, pengobatan harus dimulai sesegera mungkin untuk mencegah kondisi iritis semakin memburuk.
Dokter tidak melakukan tes lain jika pengidap memiliki iritis yang ringan. Namun jika pengidap memiliki gejala yang berulang atau uveitis parah, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan laboratorium.
Selain itu, terdapat perawatan yang bisa dilakukan antara lain:
- Tetes mata untuk melebarkan pupil agar mencegah komplikasi dan mengurangi rasa sakit
- Obat steroid untuk mengobati peradangan
- Obat antivirus untuk mengobati infeksi mata virus
Dalam beberapa kasus membutuhkan obat lain untuk menekan sistem kekebalan (imunosupresi)
Kapan Harus ke Dokter?
Ketika mengalami gejala iritis segera hubungi dokter mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat sehingga mencegah adanya komplikasi serius. Bila mengalami nyeri mata dan gangguan penglihatan lainnya dengan gejala yang berbeda, pertolongan medis gawat darurat mungkin diperlukan.
Iritis
