Jakarta –

Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan kondisi suspek pasien cacar monyet di kabupaten Pati, Jawa Tengah. Pasien tersebut menjalani isolasi dan pemeriksaan lebih lanjut di RS Dr Kariadi, Semarang. Dikabarkan

Menurut juru bicara Kemenkes RI, Mohammad Syahril, suspek tersebut sudah beroleh hasil tes negatif cacar monyet dari pemeriksaan sampel di orofaring. Namun hingga kini belum ada kepastian apakah suspek tersebut terinfeksi virus cacar monyet. Pasalnya, rangkaian pemeriksaan kini masih berlanjut.

“Ada dua sampel yang diperiksa. Pertama, swab mulut dan tenggorokan (orofaring). Hasilnya negatif. Kedua, swab pada lesi ruam-ruam (cacar). Ini baru proses pemeriksaan laboratorium PCR. Belum ada hasil,” ujar Syahril saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (4/8/2022) malam.

Dihubungi secara terpisah, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Maxi Rein Rondonuwu memaparkan sederet gejala yang dialami suspek cacar monyet tersebut. Ia juga menyinggung, sebelumnya sudah terdapat sembilan suspek cacar monyet dengan gejala serupa. Namun, sembilan suspek tersebut sudah dinyatakan negatif cacar monyet.

“Sampai saat ini sudah sepuluh kasus suspek, sembilan kasus hasil negatif. Gejala klinisnya mirip monkeypox (cacar monyet) mulai dari demam, timbul ruam di kulit dan khas juga ada vesikel di tangan dan kaki,” terang Maxi pada detikcom, Kamis (4/8).

Gejala dari Hari ke Hari

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin sempat memaparkan kronologi dan perkembangan gejala pada suspek pasien cacar monyet di Jateng tersebut.

Awalnya pada 19 Juli, suspek tersebut mengalami gejala demam. Ia kemudian dibawa ke rumah sakit pada 21 Juli. Pada 24 Juli, suspek tersebut mulai mengalami gejala bintik-bintik.

“Ini ada satu (suspek cacar monyet) di kabupaten Pati 19 juli. Kemudian bintik-bintiknya keluarnya 24 Juli. 28 (Juli) kita ambil sampelnya dan kita terima 29 Juli itu yang sekarang sedang dites apakah dia smallpox atau monkeypox,” ungkap Menkes Budi di Istana, Kamis (4/8).