Ingin Jantung Selalu Sehat? Jalan Kaki Saja, Ini Saran Dokter Biar Makin Bermanfaat

Jakarta –
Jalan kaki termasuk ke dalam olahraga ringan yang memberikan manfaat bagi kesehatan. Adapun manfaatnya, seperti meningkatkan metabolisme tubuh dan membantu pembakaran kalori untuk mengontrol berat badan. Jalan kaki dapat terasa lebih bermanfaat saat dilakukan sesuai porsi tubuh.
Pada orang dengan berat badan berlebih, jalan kaki dengan intensitas lambat bisa menjadi olahraga yang bagus untuk menurunkan kadar lemak. Dalam hal menjaga kebugaran, jalan kaki dapat dilakukan dengan aturan tertentu. spesialis kedokteran olahraga, dr Anita Suryani, SpKO mengungkapkan ‘resep’ jalan kaki yang lebih bermanfaat yang bisa dicoba. Seperti apa?
“Jalan kaki termasuk olahraga aerobik atau daya tahan jantung paru. Resepnya adalah jalan selama 30-60 menit sebanyak 3-5 kali seminggu minimal dengan intensitas sedang, boleh juga berat. Nah, intensitas sedang ini tergantung denyut nadinya,” jelas dr Anita saat dihubungi detikcom, Rabu (13/09/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dr Anita, jika sudah terbiasa jalan cepat 30 sampai 60 menit sebanyak 3 sampai 5 kali seminggu, tubuh biasanya akan terasa lebih bugar dan tak mudah kelelahan. Bahkan bisa membuat organ jantung dan paru-paru lebih sehat.
“Kalau bisa jalan kaki sehari-hari sekalian olahraga agar manfaatnya ada untuk kebugaran. Misalnya, jalan dari transportasi umum ke tempat tujuan ya jadikan saja minimal 30 menit biar sekalian bermanfaat untuk kebugaran. Kalau kurang nanti manfaatnya minimal,” katanya.
“Sehari-hari enggak perlu olahraga lari, kalau sudah biasa baru boleh lari. Jalan cepat yang dilakukan sehari-hari sudah termasuk olahraga asal memenuhi resep yang tadi,” tambah dr Anita,” sambungnya lagi.
Adapun cara simpel yang bisa dilakukan untuk mengukur apakah jalan kaki sudah optimal atau belum, yakni dengan menerapkannya sebanyak 3-5 kali seminggu dengan intensitas sedang sampai berat selama 30-60 menit.
“Secara objektif, caranya cek denyut nadi misal pakai heart rate monitor. Minimal denyut nadinya di intensitas sedang, artinya 64-76 persen dari denyut nadi maksimal. Misal, kita usia 20 tahun, denyut nadi maksimalnya adalah 220 dikurang 20 yaitu 200. 64-76 persen dari 200 adalah 128-152. Ketika jalan cepat denyut nadinya harus di angka 128-152 kali per menit,” sambungnya.
NEXT: Tes bicara untuk mengukur intensitas