Shopee Affiliates Program

Ingat, Dokter Anak Tak Rekomendasikan Bedak Tabur untuk Bayi! Ini Alasannya

Jakarta

Johnson & Johnson akan berhenti menjual produk bedak bayi mereka khususnya berbahan dasar talc secara global pada 2023. Produsen mengumumkan hal tersebut pada Kamis (11/8/2022).

Perusahaan ini sebelumnya menerima 38 ribu tuntutan hukum dari konsumen dan penyintas kanker, yang mengklaim produk mereka memicu kanker lantaran adanya kontaminasi asbes dan karsinogen.

Sebelumnya, lebih dari dua tahun bedak Johnson & Johnson ini telah ditarik di Amerika Serikat terkait kekhawatiran keamanan produk.


Mengutip rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dokter spesialis anak dr Citra SpA, IBCLC, MKes dari Rumah Sakit Murni Teguh Sudirman menjelaskan, bedak anak atau bayi memang tidak disarankan untuk digunakan. Hal ini dikarenakan bedak tersebut dapat terserap ke saluran napas yang bisa menyebabkan iritasi di paru-paru.

“Dari IDAI, kita tidak disarankan pakai bedak. Karena bedak itu jika keserap ke saluran napas yang itu bisa menyebabkan iritasi di paru-paru jadi tidak disarankan memakai bedak,” tuturnya saat ditemui detikcom di Jakarta Pusat, Selasa (23/8/2022).

Namun jika seorang ibu tetap ingin menggunakan bedak bayi, dr Citra menyarankan untuk digunakan pada kondisi tertentu. Misalnya digunakan pada area tubuh bagian bawah bayi dan jangan mendekati mulut.

“Tapi kalau misalnya dipakaikan di bagian popok supaya cepat kering mungkin nggak papa-papa, tapi jangan dekat mulut. Kesimpulannya bedak sudah tidak dianjurkan. Kalau misalnya untuk di bawah supaya cepat kering, highlight untuk kondisi khusus,” sambungnya lagi.


Terima kasih telah membaca artikel

Ingat, Dokter Anak Tak Rekomendasikan Bedak Tabur untuk Bayi! Ini Alasannya