Jakarta –

Selebritis Indra Bekti dilarikan ke rumah sakit imbas pingsan seusai mengisi sebuah acara. Asisten Indra Bekti, Roy, mengkonfirmasi bahwa pingsan tersebut dipicu oleh perdarahan di otak.

“Iya ada (pendarahan otak), ada gejala ke sana,” ungkap Roy kepada media, dikutip dari , Rabu (28/12/2022).

Roy menambahkan, Indra Bekti saat ini masih dalam kondisi belum sadarkan diri dan tengah mendapat penanganan di rumah sakit. Sembari dokter kini melakukan observasi lebih lanjut, Roy berharap Indra Bekti segera melewati masa beratnya.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama dari RSPON, dr Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC, MARS sempat menjelaskan stroke terbagi menjadi dua, yakni penyumbatan pembuluh darah dan pendarahan pembuluh darah di otak. Persentase perdarahan hanya sekitar 20 persen.

Ia menerangkan, stroke dipicu oleh faktor yang bisa dikendalikan atau yang tidak bisa dikendalikan. Faktor yang tidak bisa dikendalikan yakni usia. Sedangkan faktor yang bisa dikendalikan adalah kebiasaan merokok dan pola hidup tidak sehat.

“(Faktor stroke) tidak bisa (dikendalikan) misalnya usia. Semakin bertambah usia, semakin besar risiko terkena stroke,” ungkap dr Mursyid beberapa waktu lalu.

“Lebih banyak faktor risiko yang bisa kita kendalikan. Yang paling banyak terjadi adalah hipertensi, kemudian gula atau diabetes. Kemudian penyakit jantung, gangguan irama jantung, kolesterol tinggi, merokok, kegemukan, kurang olahraga, pola hidup tidak sehat, dan lain sebagainya,” sambungnya.

dr Mursyid mengingatkan, penting untuk masyarakat memahami gejala awal stroke serta penanganan yang tepat. Pasalnya semakin cepat penanganan, semakin besar kemungkinan stroke ditangani dengan benar.

“Umumnya 70 persen pasien stroke pendarahan mengeluhkan sakit kepala. Sebagian besar 60 persen diikuti penurunan kesadaran, jadi pasiennya tidak sadar. Ada gejala lain misal kelemahan anggota gerak umumnya satu sisi. Ada juga yang mengalami kejang, banyak lagi gejala lain,” pungkasnya.