Indonesia Waspada Hadapi Gelombang Ketiga COVID-19, Akan Seberapa Parah?

Jakarta

Indonesia diprediksi para pakar bisa menghadapi gelombang ketiga Corona dalam beberapa bulan ke depan. Sebagian memprediksi gelombang ketiga akan terjadi sekitar bulan Desember, ada juga yang memprediksi di awal tahun 2022 atau Februari.

Di tengah gencarnya program vaksinasi COVID-19, sebagian orang mungkin penasaran akan separah apa gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia. Apakah kasusnya bisa lebih rendah atau justru mengalahkan gelombang kedua di bulan Juli lalu yang bisa mencapai 50 ribu per hari.

Ahli biostatistik dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dr Iwan Ariawan, MSPH, beberapa waktu lalu mengatakan memang ada perkiraan setengah populasi Indonesia sudah mempunyai kekebalan dari COVID-19 pada akhir 2021. Namun, ini bukan jaminan masyarakat akan 100 persen aman dari lonjakan kasus.

Hal yang jadi kekhawatiran adalah munculnya mutasi baru pada COVID-19. Ini adalah salah satu faktor yang menentukan potensi risiko gelombang ketiga, sama seperti saat kemunculan varian Delta memicu gelombang kedua.

“Bisa terjadi juga mutasi. Kalau mutasi, merepotkan. Yang sudah divaksin bisa kena juga karena mutasi baru yang lebih ganas. Lebih ganas, kita yang sudah divaksin nggak mempan lagi vaksinnya,” ungkap dr Iwan dalam konferensi pers virtual terkait risiko gelombang ketiga COVID-19 RI.

Hal senada juga diutarakan oleh ahli epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman. Hanya saja menurutnya kasus saat gelombang ketiga kemungkinan tidak akan setinggi saat gelombang kedua karena alasan sudah ada kekebalan tersebut.

“Bisa sampai 30 ribu, tidak akan melebihi 50 ribu. 30 ribu ini kalau dilakukan tes, kalau tes-nya sekadarnya misalnya, paling yang ditemukan seribuan sampai 20 ribuan,” sebut Dicky kepada detikcom.


Terima kasih telah membaca artikel

Indonesia Waspada Hadapi Gelombang Ketiga COVID-19, Akan Seberapa Parah?