
Indonesia 5G Conference: Ketersediaan Spektrum Sebagai Upaya Memaksimalkan Layanan 5G

Jakarta, – Dalam menyambut semangat di era baru, Selular Media Network (SMN) akan menyelenggarakan diskusi mendalam tentang penggunaan jaringan 5G di Indonesia. Terdiri dari empat sesi Webinar, rangkaian acara Indonesia 5G Conference mengangkat tema besar ‘Exploring 5G Opportunities In Diverse Industries’ dan akan diselenggarakan pada Selasa-Rabu 26-27 Oktober 2021.
Selama dua hari, forum ini bermaksud untuk memetakan tantangan yang dihadapi para pelaku industri baik dari sisi teknologi maupun pasar sekaligus mengeksplorasi beragam peluang yang muncul karena kehadiran 5G di Indonesia sehingga layanan 5G dapat berjalan maksimal di semua sektor.
Pada sesi ketiga, SMN akan mengangkat tema “Ketersediaan Spektrum Sebagai Upaya Memaksimalkan Layanan 5G” dengan menghadirkan pembicara, Richard Liang, President Director ZTE Indonesia, Denny Setiawan, Direktur Penataan Sumber Daya Kementerian KOMINFO RI, I Gede Darmayusa, Direktur Teknologi & Chief Teknologi Officer XL Axiata, M. Ridwan Effendi, Sekjen Pusat Kajian Kebijakan & Regulasi Telekomunikasi ITB dan Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum MASTEL.
Ketersediaan Spektrum Sebagai Upaya Memaksimalkan Layanan 5G
Sejak Maret 2021, tercatat sebanyak 157 operator telekomunikasi seluler telah meluncurkan operasi komersial layanan 5G di 62 negara termasuk 10 diantaranya berada di kawasan Asia Pasifik. Di kawasan ASEAN, komersialisasi 5G telah berlangsung di Singapura, Thailand, dan Filipina, dengan tingkat konektivitas 5G berkisar antara 0,07 hingga 2,28 persen dari total koneksi.
Sementara di Indonesia sendiri baru tiga operator yang telah menerima Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO), mereka adalah Telkomsel yang saat ini mengoperasikan 30MHz di pita 2.300 MHz atau 2,3 Ghz, lalu digelar Indosat Ooredoo secara teknis mengoprasikan pada pita frekuensi 1800 MHz atau 1,8 GHz, dengan lebar pita 20 MHz, dan kemudian XL Axiata tak ubahnya Indosat Ooredoo, mereka memanfaatkan pita frekuensi 1.800MHz dengan lebar pita 20MHz.
Keputusan operator selular menggelar 5G dengan menggunakan spektrum eksisting, tak lepas dari langkah pemerintah yang hingga saat ini belum menentukan frekuensi khusus yang dialokasikan untuk jaringan 5G.
Ketersediaan spektrum adalah dasar untuk pengelaran 5G, alokasi jaringan sejauh ini sudah terlihat, namun masih belum pasti, karena sejauh masih dialokasikan untuk hal lain.
Sebagai catatan, ekosistem 5G yang ideal sekaligus terbanyak itu ada di frekuensi 3500 Mhz atau 3.5GHz. Terlebih sudah banyak yang mengunakanya dan matang dimanfaatkan di neraga-negara lain.
Di Indonesia sendiri frekuensi ini masih digunakan untuk menggelar layanan satelit. Maka jika ingin memakai layanan ini, perlu transformasi layanan satelit ke KU band (pada frekuensi 10.7 – 12.75 GHz) dan spektrum frekuensi lainnya.
Namun secara potensi paling dekat guna mengakselerasi 5G ialah pemanfaatan pada frekuensi 700 MHz, yang akan diperoleh melalui kebijakan migrasi TV analog ke TV digital atau Analog Switch Off (ASO).
Secara kekuatan 700 MHz bakal menjadi andalan untuk coverage, namun lebarnya hanya 2×45 MHz Frequency Division Duplexing (FDD). Ada juga frekuensi 2,6 GHz setelah izin frekuensi indovision berakhir di tahun 2024, lebarnya 150 MHz.
Sementara itu, pemanfaatan 5G sendiri melalui ketersediaan spektrum yang ideal dinilai sangat potensial meski tidak mudah mengapainya. Hasil riset yang dilakukan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) setidaknya menunjukkan, perkembangan jaringan 5G di Indonesia berpotensi memberikan kontribusi lebih dari Rp 2.800 triliun.
Angka ini setara dengan 9,5% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2030. Kontribusinya akan terus tumbuh hingga berpotensi mencapai angka kumulatif lebih dari Rp3.500 triliun atau setara dengan 9,8% PDB pada 2035.
Lalu seperti apa potensi 5G di Indonesia dan seperti apa tantangan terkini implementasi 5G? Bagaimana strategi vendor jaringan untuk memperkuat 5G di Indonesia? Dan seperti apa solusi yang ditawarkan? Untuk mengetahuinya, kami ingin mengundang sahabat setia pembaca untuk hadir dan mengikuti acara yang akan terdiri dari 4 (empat) sesi webinar ini.
Berikut link registrasi gratis untuk mengikuti rangkaian acara Indonesia 5G Conference pada Selasa-Rabu 26-27 Oktober 2021.
Sampai jumpa besok.
Indonesia 5G Conference: Ketersediaan Spektrum Sebagai Upaya Memaksimalkan Layanan 5G
