India Tampilkan Samar-2 Air Defense System – Senjata Hanud dengan Basis Rudal Udara ke Udara R-27

Bila AIM-120 AMRAAM sukses dikonvergensi dari rudal udara ke udara jarak menengah menjadi rudal hanud (pertahanan udara), maka bagiamana dengan rudal sejenis lansiran Blok Timur? Meski belum mentas seperti halnya AMRAAM pada platform NASAMS (National Advanced Surface-to-Air Missile System), namun, rudal R-27, yang notabene diproduksi oleh Rusia dan Ukraina, juga telah dicanangkan untuk menjadi rudal hanud, alias surface to air missile (SAM).
Baca juga: Ukraina dan Polandia Punya Obsesi Bangun Sistem Hanud Jarak Sedang dari Rudal Artem R-27
India disini bukan pengembang pertama untuk alih peran R-27, tetapi Negeri Anak Benua ini paling tidak berhasil menyundul dalam produksi prototipe sistem hanud yang disebut Samar-2 Air Defense System. Dirilis pada ajang pameran pertahanan DefExpo 2022 di Gandhinagar, Gujarat, India, Samar-2 menampilkan varian R-27 (P-27ET1) yang dipasang pada platform truk Tatra T815 8×8.
Dikutip dari akun Twitter Vayu Aerospace Review @ReviewVayu, Samar-2 disebut sebagai bagian dari inisiatif Make in India, yang diluncurkan untuk mengembangkan kapasitas produksi dan teknologi di dalam negeri. Informasi terkait Samar-2 sejauh ini masih sangat terbatas.

Yang jelas sebagai rudal hanud, P-27ET1 diketahui mengadopsi sistem pemandu infrared, passive infrared homing extended range. Seperti terlihat dalam foto, setiap platform Tatra 815 berisi dua rudal P-27ET1 pada setiap peluncur.
Lovely 😍
First clear images of the SAMAR air defence system.
Quite an adaptation!!👏👏 pic.twitter.com/Og3VnEbhX4
— Vayu Aerospace Review (@ReviewVayu) October 17, 2022
Untuk jarak jangkau, P-27ER1 memiliki kisaran jangkauan maksimum 84 km ketika diluncurkan dari udara (jet tempur). Namun, Samar-2 tidak akan menggunakan booster tambahan, jadi ketika diluncurkan dari tanah, kisaran jarak jangkau P-27ER1 menjadi sekitar 20 km.
Di Rusia, varian R-27, termasuk P-27ER1, diproduksi oleh Vympel. Sementara di Ukraina, R-27 oleh Artem.
Jauh sebelum invasi Rusia ke Ukraina, Polandia dan Ukraina punya obsesi bersama untuk merancang sistem pertahanan udara jarak sedang – medium-range air defense system. Kemudian UkrOboronProm, kelompok industri pertahanan milik negara (Ukraina) menawarkan perusahaan Polandia WB Electronics untuk bersama-sama mengembangkan versi yang lebih baik dari sistem pertahanan udara yang diluncurkan di permukaan, dengan basis rudal eksisting R-27 produksi Artem.
Ukroboronprom State Concern mengusulkan kepada Kementerian Pertahanan Polandia untuk bekerja sama di bawah program sistem pertahanan udara yang dilaksanakan oleh PGZ Polandia bersama dengan konsorsium pertahanan Eropa, MBDA. Proyek ini kemudian diberi label sebagai nama R-27 ADS (Air Defense System).
Sistem rudal jarak menengah R-27 ADS akan digunakan untuk melindungi obyek vital, serta pasukan darat dari semua jenis pesawat, helikopter, rudal jelajah, senjata berpemandu, rudal udara ke permukaan dan rudal anti-kapal. Sistem pertahanan udara ini akan memiliki jangkauan hingga sekitar 30 km untuk rudal dengan inframerah homing (WICHER-ET), 25 km untuk versi dengan radar aktif (WICHER-EA) dan hampir 110 km untuk versi radar pasif (PEP WICHER).
Baca juga: Wuih, F-14 Tomcat Iran Dipasangi Rudal Buatan Rusia Vympel R-27
Namun, karena diterpa badai konflik dengan Rusia, rencana pengembangan R-27 ADS tak terdengar lagi kelanjutannya. (Bayu Pamungkas)