Imbas Kasus COVID-19 RI Melonjak, Ahli Prediksi Faskes Bisa Kolaps

Jakarta –
Di tengah kasus COVID-19 di Indonesia yang melonjak ini, Kabid Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr Masdalina Pane menyebut fasilitas kesehatan diprediksi akan kolaps. Kemungkinan ini bisa terjadi dalam dua hingga empat pekan ke depan.
Menurut Dr Pane, menambah kapasitas tempat tidur bukan menjadi solusi atau jalan keluar untuk mengatasi lonjakan keterisian bed pasien COVID-19 ini. Pemerintah perlu menjalankan komunikasi risiko efektif, dan dengan tegas mengawal penerapan protokol kesehatan.
“Pengawasan di lapangan itu dibutuhkan untuk memantau apakah regulasi kita itu memang dilaksanakan dengan baik itulah tugas teman-teman di Satgas dan TNI Polri agar bisa mengawal penerapan regulasi,” kata Dr Pane dalam siaran live BNPB Kamis (17/6/2021).
“Jika tak ada containment, tidak ada pengendalian yang tepat dan cepat saya bisa katakan 2 minggu sampai 1 bulan lagi kita sudah akan kolaps,” tegasnya.
Dr Pane menegaskan pembatasan kegiatan yang saat ini tengah dilakukan pemerintah tidak bisa seterusnya efektif membendung lonjakan kasus Corona. Terlebih jika protokol kesehatan sudah tidak dijalankan dengan baik lagi.
Dalam hal ini, lanjut Dr Pane, peran masyarakatlah yang menjadi nilai penting dalam upaya menekan angka kasus COVID-19. Tentunya bersamaan dengan upaya pemerintah dalam melakukan tracing dengan baik. Ia menekankan perlu adanya sinergi yang maksimal antara pemerintah dan juga masyarakatnya.
“Karena itu strategi untuk mengatasi masalah ini tidak bisa hanya dengan terus menambah tempat tidur karena hanya pada satu titik itu akan terjadi lonjakan dimana RS dan tempat tidur sudah tidak mampu lagi mengatasinya,” jelas Dr Pane.
“Maka yang harus dilakukan adalah containment di hulu jadi bagaimana caranya agar masyarakat itu tetap mematuhi protokol kesehatan tapi tracingnya kuat,” lanjutnya.
Dr Pane mengklaim sebelumnya kasus di Indonesia pasca liburan sempat tidak melonjak karena tracing yang dijalankan dengan baik. Meski hasilnya tidak langsung terlihat, tapi cara ini bisa menjadi solusi untuk mengendalikan pandemi.
“Karena kita juga pernah mengalami libur panjang yang kasusnya tidak naik, artinya model-model seperti itu yang harus kita lakukan jadi pada saat ini mungkin pembatasan mobilitas bisa menjadi solusi tapi itu tidak bisa lama,” pungkasnya.
Selain itu, Dr Pane juga menyoroti cangkupan vaksinasi COVID-19 yang masih rendah. Ia mendesak pemerintah untuk mendorong program vaksinasi COVID-19 di Indonesia agar terus meningkat.