Ilmuwan Klaim COVID-19 Sudah Ada di AS Desember 2019, Ini Alasannya

Jakarta

Sebuah studi terbaru menyebut virus Corona COVID-19 mungkin sudah menyebar di Amerika Serikat (AS) pada awal Desember 2019.

Dikutip dari CNN, studi ini dilakukan oleh para peneliti dari University of California, Los Angeles (UCLA) dan telah diterbitkan di Journal of Medical Internet Research.

Dalam studi tersebut, mereka menemukan adanya laporan peningkatan pasien dengan masalah pernapasan di sejumlah klinik dan rumah sakit di AS pada Minggu 22 Desember 2019.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS (CDC), kasus COVID-19 pertama yang diketahui di AS diperkirakan adalah seorang pasien di Washington yang sebelumnya sempat mengunjungi Wuhan, China.

Salah seorang peneliti, Dr Joann Elmore mengatakan bahwa ia dan rekannya telah memeriksa hampir 10 juta rekam medis pasien dari sistem UCLA Health, termasuk tiga rumah sakit dan 180 klinik.

Hasilnya, jumlah pasien yang harus dirawat dengan sakit gagal pernapasan akut antara bulan Desember 2019 sampai Februari 2020 semuanya meningkat, dibandingkan dengan catatan selama lima tahun terakhir. Peningkatan kasus dimulai pada minggu terakhir bulan Desember.

“Saya menemukan peningkatan 50 persen dalam persentase pasien yang mengeluh batuk. Itu terjadi pada lebih dari 1.000 pasien,” ucap Elmore.

“Beberapa dari kasus ini bisa jadi karena flu, beberapa mungkin karena alasan lain,” jelasnya.

Berdasarkan data Worldometers pada Rabu (16/9/2020), total kasus COVID-19 di AS sudah mencapai 6.787.665 kasus. Sementara total pasien sembuh sebanyak 4.061.903 orang dan 200.174 lainnya meninggal dunia.


Terima kasih telah membaca artikel

Ilmuwan Klaim COVID-19 Sudah Ada di AS Desember 2019, Ini Alasannya