
IDC: OPPO Gusur vivo Jadi Top Vendor Smartphone Indonesia 2021

– Hari ini IDC mengeluarkan laporan mereka mengenai pasar smartphone Indonesia kuartal keempat 2021, sekaligus merangkum kinerja vendor satu tahun penuh.
Menurut IDC, OPPO berhasil meraih posisi puncak di kuartal terakhir serta menjadi jawara sebenarnya untuk keseluruhan tahun 2021.
OPPO dan vivo berhasil mempertahankan posisi nomor 1 dan 2 mereka di 4Q21, melanjutkan keberhasilan mereka dari kuartal sebelumnya karena keduanya mampu mempertahankan stabilitas pasokan mereka.
OPPO dan vivo juga memimpin segmen low-end dan mid-range, kedua segmen penting yang mencakup tiga-perempat pangsa pasar smartphone Indonesia pada 4Q21.
Dengan pengiriman sebanyak 2,1 juta unit ponsel, OPPO berhasil mengukuhkan posisi teratas dengan capaian 20% di Q4-2021.
Untuk satu tahun penuh, OPPO mengirimkan 8,5 juta unit ponsel dengan total pangsa pasar sebesar 20,8% untuk full year 2021.
Di posisi runner-up ada Xiaomi yang meraih porsi 19,8% selama 2021, padahal tahun 2020 vendor berada di posisi ke-empat dengan pangsa pasar 16,3%.
Jawara tahun 2020 harus rela turun takhta ke posisi ketiga dengan pangsa pasar 18,1% di 2021 full-year, atau turun 20,2% dari sepanjang tahun 2020 yang raihan sebanyak 25,2%.
Pernah mendominasi pasar Indonesia, Samsung kini berada di kursi keempat Top 5 vendor smartphone di Indonesia untuk tahun 2021 dengan market share 17,6% dengan jumlah pengiriman 7,2 juta unit ponsel, turun dari 6 juta unit ponsel selama 2020.
Melengkapi daftar Top 5 masih dihuni Realme dengan pangsa pasar 12,2%.
Posisinya tidak berubah dari tahun 2020 tetapi IDC mencatat pertumbuhan negatif 3,3% dibandingkan tahun sebelumnya.
IDC memprediksi pasar smartphone di Indonesia diperkirakan akan mencapai 44 juta unit di 2022, bertumbuh 8% dari tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).
Pertumbuhan ini terjadi setelah pemulihan kuat di 2021, dengan pengiriman sebanyak 40.9 juta unit smartphone yang menghasilkan pertumbuhan sebesar 11%, menurut IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker.
Paruh pertama tahun 2021 mencatat pertumbuhan kuat, sebesar 47% dibandingkan 1H20 dan 20% dibandingkan 1H19, walaupun pasar kemudian melambat di 2H21.
2021 dimulai dengan lonjakan, di mana pertumbuhan YoY mencapai dua digit di paruh pertama tahun tersebut.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh menurunnya jumlah kasus positif COVID-19, ditambah persiapan menjelang Ramadhan.
Namun, pertumbuhan ini segera terhenti setelah varian delta COVID-19 merebak, memaksa pemerintah untuk menerapkan kembali PPKM dan menyebabkan penutupan retail di 3Q21.
Di tengah kondisi tersebut, pasokan berlanjut menipis.
Pengiriman berhasil membaik sebesar 10% (quarter-on-quarter/QoQ) di 4Q21 seiring berkurangnya jumlah kasus positif COVID-19, pelonggaran PPKM, dan peluncuran produk-produk baru bersamaan dengan promosi tanggal kembar selama quarter tersebut.
Meski demikian, jumlah pengiriman tetap lebih rendah 13% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Memasuki tahun 2022, IDC memperkirakan pasokan smartphone akan meningkat secara bertahap.
Para vendor smartphone diprediksi akan mulai menambah stok sebelum memasuki masa Ramadhan, dan mempersiapkan diri menghadapi perubahan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta bersiap menghadapi kenaikan pajak penghasilan (PPN) yang akan diterapkan mulai April 2022.
”Meskipun sebagian besar vendor smartphone telah mempersiapkan diri untuk menghadapi peningkatan TKDN, masih ada ketidakpastian untuk lini produk higher-end mereka yang mungkin akan diatur lebih ketat. Ada kemungkinan distributor smartphone akan menumpuk stok sebelum pajak dinaikkan dari 10% ke 11%” ujar Vanessa Aurelia, Associate Market Analyst from IDC Indonesia.
“Merger antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 yang belum lama ini terjadi, diperkirakan akan mempercepat perkembangan jaringan 4G dan 5G di Indonesia”, tambahnya.
IDC: OPPO Gusur vivo Jadi Top Vendor Smartphone Indonesia 2021
