Shopee Affiliates Program

HSBC Dorong Satelit Satria Mengangkasa, Perkuat Konektivitas Digital Nusantara

Jakarta, – Untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan ekonomi digital nasional, HSBC telah merangkul sindikasi bank internasional, export credit agency dan bank pembangunan multilateral untuk mendukung pembiayaan proyek Satelit Republik Indonesia (SATRIA), satelit multifungsi nasional pertama yang diselenggarakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Tahun lalu, data dari Kominfo menunjukkan masih ada sekitar 12.500 desa di Indonesia yang belum mendapatkan akses internet yang memadai. Kementerian Pendidikan juga mencatatkan sekitar 12.000 sekolah di Indonesia belum mendapatkan akses internet.

François de Maricourt, President Director PT Bank HSBC Indonesia menjelaskan, permintaan terhadap integrasi data akan terus meningkat selama pandemi dan kedepannya.

“Untuk itu, melalui dukungan jaringan global serta keahlian HSBC dalam strukturisasi pembiayaan, berkomitmen untuk membantu membuka akses bagi sekolah, fasilitas publik serta masyarakat di daerah tertinggal untuk bisa terhubung dan tumbuh, khususnya melalui Satria yang kami yakini akan berperan penting dalam memperkuat konektivitas digital Indonesia, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan di Indonesia,”terang François.

Menurutnya konektivitas digital semakin menjadi kebutuhan prioritas baik di kancah global maupun Indonesia. Meskipun jumlah pengakses internet Indonesia telah mencapai 202,6 juta, penyebarannya sendiri belum merata di seluruh Indonesia.

Dan untuk.membantu membuka akses bagi sekolah, fasilitas publik serta masyarakat di daerah tertinggal untuk bisa terhubung dan tumbuh, khususnya melalui Satria, yang diyakini akan berperan penting dalam memperkuat konektivitas digital Indonesia, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan di Indonesia.

Satria diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informatika RI untuk menyediakan layanan internet pita lebar (broadband) termasuk akses WiFi gratis, di lebih dari 150.000 titik pelayanan publik termasuk sekolah, rumah sakit, dan kantor pemerintahan di daerah terpencil di Indonesia.

Proyek ini termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional Pemerintah Indonesia dan menjadi salah satu kunci pengembangan konektivitas broadband secara nasional, mengingat kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dengan masih banyak masyarakat yang belum terjangkau akses internet. Melalui proses tender yang sangat kompetitif, Konsorsium Pasifik Satelit Nusantara (PSN) telah ditunjuk untuk membangun, memiliki, dan mengoperasikan satelit broadband dalam proyek Satria.

Baca Juga:Kominfo Paparkan Perkembangan Satelit SATRIA-1

Proyek Satria menjadi proyek swasta pertama di Indonesia yang dibiayai oleh Asian Infrastructure Investment Bank. Selain itu, Satria juga satelit pertama di dunia yang dibiayai oleh Asian Infrastructure Investment Bank dan Korea Development Bank.

Transaksi pembiayaan ini berhasil mendapatkan predikat sebagai social loan untuk membiayai proyek Satria dalam PSN Social Financing Framework yang baru. Sustainalytics memberikan opini pihak kedua (Second-Party Opinion) mengenai PSN Social Financing Framework, dan merupakan opini yang kredibel dan berdampak luas, serta selaras dengan empat komponen utama dalam Social Bonds Principles 2020 dan Social Loan Principles 2021.

Satelit Satria akan diluncurkan pada 2023. Proyek ini akan melengkapi berbagai inisiatif pemerintah sebelumnya termasuk Palapa Ring yang termasuk di dalam Proyek Strategis Nasional Pemerintah Indonesia (Peraturan Indonesia no. 58 tahun 2017). HSBC juga sebelumnya telah memberikan fasilitas bank guarantee yang signifikan dalam pembangunan jaringan serat optik 4G Indonesia yang termasuk dalam proyek Palapa Ring.

Palapa Ring menghubungkan kepulauan Indonesia melalui jaringan kabel laut dan darat sepanjang 35.000 km.

Terima kasih telah membaca artikel

HSBC Dorong Satelit Satria Mengangkasa, Perkuat Konektivitas Digital Nusantara