Helo Polusi! Kemenkes Bakal Tambah Fitur Kualitas Udara di Satu Sehat

Jakarta –
Kualitas udara yang buruk di wilayah Jakarta dan sekitarnya belakangan menjadi sorotan banyak pihak. Pasalnya dalam beberapa hari terakhir, mengacu pada laman IQ Air, indeks kualitas udara di Jakarta tergolong tidak sehat. Bahkan di Tangerang, terindikasi menunjukkan kualitas sangat tidak sehat.
Hal ini tak luput dari sorotan Kementerian Kesehatan RI. Chief Digital Transformation Office Kemenkes RI, Setiaji, menjelaskan, pihaknya kini merancang agar kelak, informasi seputar polusi dan kualitas udara bisa diakses oleh masyarakat, mengacu pada data dari Dinas Lingkungan Hidup. Tak lain, melalui sistem ‘One Health’, yang juga bakal terhubung dengan data dalam aplikasi Satu Sehat atau yang sebelumnya diketahui sebagai Peduli Lindungi.
“Kita punya blueprint sampai dengan 2024. Itu fokus bagaimana kita membereskan pondasi, standar, dan sebagainya. Next-nya, kita sedang susun sampai dengan 2029 data tersebut adalah One Health,” ungkapnya saat ditemui detikcom di kantor Kemenkes RI, Selasa (30/5/2023).
“Tidak hanya dari sisi kesehatan, tapi juga polusi, lingkungan. Karena lingkungan itu kan juga mengakibatkan penyakit. Makanya penting kita connect dengan sistem kesehatan atau pun data lain lingkungan dan sebagainya,” imbuh Setiaji.
Diproyeksikan, data melalui One Health tersebut bakal mulai bisa diakses oleh masyarakat umum setelah 2024. Dengan harapan, bisa menekan risiko penyakit imbas paparan polusi, misalnya berkaitan dengan paru-paru.
“Misalnya data polusi di wilayah Jakarta yang diproduksi dari Dinas Lingkungan Hidup, itu akan kita konsium sehingga kita bisa berikan aware terhadap orang-orang yang tinggal di sana. Misalnya dari sisi penyakit paru-paru dan sebagainya. Itu kan efeknya ke situ. Kemudian juga sanitasi. Data itu penting,” beber Setiajaji.
“Satu Sehat kan tahun ini sudah bisa. Kemudian untuk next, harapannya setelah 2024. Sampai dengan blueprint kita 2029 sedang disusun tahun ini,” pungkasnya.