Heboh Tes Antigen Bekas di Kualanamu, Apa Dampak Alat yang Terkontaminasi?

Jakarta

Polisi dilaporkan menggerebek laboratorium rapid test antigen Kimia Farma di Bandara Kualanamu. Diduga staf laboratorium menggunakan alat tes yang didaur ulang alias bekas untuk memeriksa calon penumpang.

Peralatan bekas itu adalah alat yang dimasukkan ke hidung. Alat itu diduga dicuci atau dibersihkan lagi setelah dipakai untuk digunakan ke pasien berikutnya.

“Iya itu dugaan-dugaan ke arah situ semuanya didalami oleh penyidik. Makanya nanti penyidik secara komprehensif pendalaman baru nanti disampaikan,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, di Polda Sumut, Medan, Rabu (28/4/2021).

Apa bahaya dari alat bekas?

Salah satu kekhawatiran yang paling menonjol dari kejadian alat tes antigen bekas adalah risiko kontaminasi. Ada beberapa kejadian ‘penggunaan’ alat tes bekas yang pernah dilaporkan di dunia, namun hampir semua karena faktor ketidaksengajaan dan belum ada laporan timbulnya kasus infeksi karena hal ini.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) sebelumnya juga pernah menarik alat tes deteksi COVID-19 yang dihasilkannya karena masalah kontaminasi. Hal ini membuat tes jadi tidak bisa diandalkan karena menghasilkan kasus positif palsu.

“CDC tidak membuat alat tes sesuai protokolnya sendiri… Sangat penting agar alat tes berfungsi seperti seharusnya, karena hasil yang keliru bisa turut berkontribusi terhadap penyebaran COVID-19,” komentar Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dalam komentarnya beberapa waktu lalu.


Terima kasih telah membaca artikel

Heboh Tes Antigen Bekas di Kualanamu, Apa Dampak Alat yang Terkontaminasi?