Heboh Babi Ngepet, Ini Alasan Ilmiah Masih Banyak Orang Percaya Hal Gaib

Jakarta

Belakangan isu tentang babi ngepet ramai diperbincangkan masyarakat. Ini bermula setelah warga di Kota Depok menangkap seekor babi, yang diyakini sebagai babi ngepet.

Kemudian ditambah pengakuan seorang wanita bernama Wati yang mengaku mengetahui siapa sosok di balik babi ngepet tersebut. Ia menuding orang yang menjadi babi ngepet ini adalah tetangganya yang menurutnya menganggur, tapi punya banyak uang.

“Dari kemarin saya sudah pantau, Pak, orang ini. Ini dia berumah tangga dia nganggur tapi uangnya banyak,” ucap Wati dalam potongan video yang viral.

Padahal Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah menegaskan tidak ada makhluk yang bernama babi ngepet atau manusia yang menjelma menjadi babi.

“Secara wujud sih babi, babi kecil, babi pradewasa. Babi hutan, itu bukan jenis yang diternakkan,” kata Taufik Purna Nugraha, peneliti bidang zoologi dari LIPI.

Mengapa masih banyak orang yang percaya hal gaib?

Menurut profesor psikologi di Missouri Western State University, Brian Cronk, alasan seseorang mempercayai hal gaib adalah karena timbulnya rasa penasaran yang tinggi terhadap suatu kejadian yang tidak biasa.

“Otak manusia selalu mencoba untuk menentukan mengapa sesuatu dapat terjadi dan ketika alasannya tidak jelas, kita cenderung membuat beberapa penjelasan yang cukup aneh,” ucap Cronk, dikutip dari Live Science.

Sementara psikolog dari University of Texas, Jennifer Whitson, mengatakan bahwa kepercayaan terhadap hal gaib diyakini hanya menjadi tameng dalam mencari jawaban, misalnya, saat terjadi kematian, kehilangan pekerjaan, bencana alam, dan sebagainya.

“Ini adalah keadaan yang tidak menyenangkan. Saat kita tidak bisa mengendalikan situasi, kita akan mengaitkannya dengan hal-hal di sekitar kita,” kata Whitson, dikutip dari BBC.

Apakah ada penjelasan ilmiahnya?

Menurut Adam Waytz dari Northwestern University di Illinois, ada cara lain untuk kita bisa memahami mengapa masih banyak orang yang percaya tentang hal gaib, yakni dengan anthropomorphism.

Anthropomorphism merupakan pandangan yang menghubungkan ciri fisik atau karakter manusia dengan objek yang bukan manusia, baik hidup maupun mati. Misalnya, ada bayangan gelap di sudut pintu seperti hantu, padahal hanya gorden.

“Manusia menciptakan kepercayaan terhadap hantu, karena manusia tidak percaya bahwa alam semesta itu tanpa tujuan,” ujar Waytz.


Terima kasih telah membaca artikel

Heboh Babi Ngepet, Ini Alasan Ilmiah Masih Banyak Orang Percaya Hal Gaib