Bacaan Asik – Jamie Vardy kembali menjadi momok bagi Manchester City. Saat hat-tricknya memastikan kemenangan sensasional 5-2 untuk Leicester City dan menimbulkan pertanyaan baru tentang pertahanan Pep Guardiola. Striker asal Inggris itu memenangkan dua penalti dan mengonversi keduanya. Dengan kedua sisi penyelesaian backheel yang luar biasa untuk gol keduanya. Hattrick Vardy menjadi yang kedua melawan City – hampir empat tahun setelah treble-nya dalam kemenangan 4-2 atas lawan yang sama.

Mantan rekan setimnya, Riyad Mahrez, memberi tuan rumah keunggulan. Tetapi Vardy kemudian menjadi pusat perhatian, dengan James Maddison menambahkan gol keempat yang brilian pada akhir pertandingan. Nathan Ake memimpin penghiburan City. Tetapi Leicester kemudian mencetak gol kelima dalam pertandingan Liga Premier yang dramatis, dengan Maddison terjatuh dan Youri Tielemans memasukkan penalti lain.

Itu berarti Guardiola, dalam pertandingan ke-686 sebagai manajer, menderita penghinaan. Melihat salah satu timnya kebobolan lima gol untuk pertama kalinya. City kekurangan striker senior. Dengan Sergio Aguero dan Gabriel Jesus cedera, dan itu terlihat. Pemain sayap Raheem Sterling memiliki peran sentral. Tetapi pemain asal Inggris itu tetap diam dan Guardiola memanggil Liam Delap yang berusia 17 tahun pada awal babak kedua, mengorbankan Fernandinho.

Hattrick Vardy Kejutkan City

Bagaimana Guardiola pasti berharap memiliki striker berkualitas Vardy untuk timnya. Guardiola mungkin akan menyambut pertahanan yang kurang rapuh juga. Setelah masalah ujung lapangan menjadi alasan utama mereka gagal menantang Liverpool secara serius musim lalu. Ruben Dias sebaiknya bermain bagus. Guardiola siap untuk memikat bek Benfica ke Manchester dan harus berharap bisa menjadi orang yang membawa otoritas ke barisan belakangnya. Pertahanan City adalah malapetaka, seperti yang terjadi pada musim lalu.

Vardy tampil sempurna dari titik penalti. Tetapi gol dari pemenang Sepatu Emas musim lalu adalah penyelesaiannya yang cerdik untuk gol kedua Leicester. Vardy hanya memiliki delapan sentuhan pada paruh pertama dan 21 secara keseluruhan. Tetapi penyerang Inggris itu tidak membuatnya dihitung saat Leicester membuat tiga kemenangan dari tiga di papan atas, naik ke puncak.

Garcia dan Benjamin Mendy – yang menjatuhkan Maddison – masing-masing memberikan tendangan penalti dengan tantangan gegabah. Leicester menjadi tim pertama dalam sejarah Liga Premier yang mencetak tiga penalti dalam satu pertandinga. Dengan City mengirim lima penalti kandang untuk pertama kalinya sejak kekalahan 5-1 oleh Arsenal pada Februari 2003.

City akan melakukan perjalanan singkat ke Burnley pada hari Kamis dalam putaran keempat Piala EF. Sebelum menghadapi Leeds United untuk Liga Premier pada hari Minggu. Leicester tersingkir dari Piala EFL dan menjamu West Ham Minggu depan untuk Liga Premier waktu berikutnya.