
Gula Jawa Mengandung Formalin dan Bisa Picu Kanker? Pakar: Hoax Lama!

Jakarta –
Beredar pesan berantai di beberapa grup Whatsapp mengenai gula jawa atau gula aren mengandung formalin. Dalam pesan yang beredar dijelaskan bahwa gula jawa jawa yang beredar saat ini diteteskan formalin di atas pohon.
Disebutkan juga gula jawa yang sehat adalah yang dikerubungi lalat dan semut sementara yang kerasa adalah gula jawa mengandung formalin.
“Ini hoaks sejak tahun 2016. BPOM dan Kominfo sudah pernah menyatakan ini berita hoaks. Gula aren itu manis dan manisnya menjadi pengawet, nggak perlu diawetin,” kata ahli gizi Prof Hardinsyah saat dihubungi detikcom, Selasa (20/10/2020).
Mengutip dari laman resmi Badan Pengawasan Obat dan Makanan, di tahun 2016 sempat beredar isu yang sama dan melakukan pengambilan sampel gula dari pasar tradisional dan pasar modern untuk dilakukan pengujian.
Dari hasil pengujian BPOM parameter formalin dan sulfit terhadap berbagai produk gula jawa/gula aren/gula merah di pasaran, tidak ditemukan produk yang mengandung formalin.
Dijelaskan pula bahwa penggunaan pengawet dalam gula jawa/gula aren/gula merah dapat berfungsi mencegah reaksi pencoklatan serta menghambat aktivitas enzimatis dan pertumbuhan mikroba dengan menghambat terjadinya fermentasi oleh mikroba yang dapat mengubah gula menjadi alkohol dan asam serta meningkatkan rendemen gula jawa/gula aren/gula merah, menyebabkan gula merah tampak coklat muda/cerah dan keras.
Gula Jawa Mengandung Formalin dan Bisa Picu Kanker? Pakar: Hoax Lama!
