
Grab Gandeng KemenkopUKM Jangkau 400 Ribu UMKM Sampai Akhir Tahun

Jakarta, – Grab gandeng Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (KemenkopUKM) untuk mendukung perluasan digitalisasi serta peluang ekonomi bagi jutaan UMKM di Indonesia, terutama yang terkena dampak pandemi Covid-19. Kemitraan ini merupakan lanjutan dari program #TerusUsaha.
Dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman antara kedua belah pihak, diharapkan kolaborasi ini dapat mewujudkan sinergi dalam rangka mengembangkan sumber daya ekonomi bangsa ini dan menjangkau lebih dari 400.000 UMKM pada akhir 2020.
Neneng Goenadi selaku Managing Director Grab Indonesia mengatakan, program terus usaha memberikan pelatihan dan pembinaan berbasis digital kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia, agar terus berkembang dan bersaing di ekosistem ekonomi digital Indonesia yang juga terus bertumbuh.
Dalam kerjasama ini Grab akan memberikan akses terhadap pelatihan untuk peningkatan keterampilan UMKM dan dukungan program pendaftaran, serta menjadi jembatan antar-pelaku UMKM, guna menciptakan kesempatan kerja sama yang lebih luas.
“Dari awal didirikan, Grab berkomitmen untuk memberdayakan dan mendigitalisasi lebih banyak UMKM di Indonesia. Melalui misi GrabForGood dan program #TerusUsaha yang telah kami luncurkan, memastikan teknologi kami dapat membawa dampak positif bagi jutaan orang di Indonesia. Oleh karena itu, melalui kerja sama dengan KemenkopUKM ini, Grab akan memberikan akses perluasan digital dan dukungan peluang ekonomi yang lebih luas kepada para jutaan UMKM tradisional di Indonesia agar mereka bisa terus bertahan di masa yang sulit ini.” tutur Neneng, dalam konferensi pers virtual di Jakarta, (01/09/2020).
Dikatakan Neneng, sejak bulan Maret 2020, Grab telah meluncurkan lebih dari 24 inisiatif baru untuk meringankan dampak pandemi bagi UMKM maupun mitra Grab lainnya. Inisiatif-inisiatif tersebut antara lain, kerja sama Kementerian Pertanian dan Pasar Tani; kerja sama para nelayan di Ambon untuk pemasaran dan penjualan hasil laut lewat GrabMart, belum lama ini juga Grab bekerja sama Kementerian Kelautan dan Perikanan; mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia dan #BeliKreatifLokal dengan membantu proses on-boarding UMKM ke platform Grab dan masih banyak lagi.
Tidak hanya itu, menurut Neneng, selama masa pandemi ini, Grab juga telah menyambut lebih dari 170.000 UMKM dan lebih dari 32.000 pedagang tradisional yang tak mengenal kata menyerah untuk bertahan dan terus mengembangkan bisnis mereka di masa yang serba tidak pasti ini. Semangat itulah yang menginspirasi Grab untuk meluncurkan program #TerusUsaha yang didedikasikan khusus untuk membantu UMKM di Indonesia agar mereka dapat terus beradaptasi dalam menghadapi kondisi new normal ini.
Program ini mencakup berbagai inisiatif akselerasi untuk melatih dan membina keterampilan UMKM, serta upaya-upaya Grab lainnya untuk meningkatkan visibilitas dan permintaan bisnis para pelaku UMKM, supaya mereka bisa dikenal dan terus tumbuh dalam ekosistem ekonomi digital. Melalui program ini, Grab juga telah bekerja sama lebih dari 20 pemerintah daerah untuk memberikan lebih dari 20 solusi transformasi digital di 25 kota di Indonesia untuk para pelaku UMKM.
Sebelumnya, menurut riset yang dilakukan Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics pada Januari 2020, menyebut Grab menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal di 12 kota, serta meningkatkan pertumbuhan bisnis kecil dan menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform Grab. Secara keseluruhan, pekerja informal dari platform Grab berkontribusi sebesar Rp77,4 triliun bagi ekonomi Indonesia pada 2019, angka ini meningkat 58% dari Rp48,9 triliun pada 2018.
Baca Juga :Dukung Kepolisian, Grab Donasikan 30 Unit GrabWheels
“Kami harap segala upaya dan inisiatif yang kami lakukan dapat membantu upaya pemulihan ekonomi, dan meningkatkan daya saing serta ketangguhan para UMKM di Indonesia. Mari kita #TerusUsaha untuk mendukung UMKM dan perputaran ekonomi Indonesia!” tutur Neneng.
Sementara Teten Masduki, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik indonesia mengatakan, tercatat, setidaknya sejak pandemi terjadi, penjualan di e-commerce naik hingga 26% dan mencapai 3,1 juta transaksi per hari. Namun demikian, angka awal tahun 2020 menunjukkan data pemerintah, bahwa baru 13% dari total populasi UMKM yang hadir dalam platform digital. Baru 8 juta pelaku UMKM yang hadir, dengan masih ada tantangan lainnya, bahwa tidak cukup hanya “hadir”. Aktivitas pelaku UMKM dalam platform digital juga masih terjegal isu sustainability, yang mana patut mendapat perhatian lebih. UMKM kita tidak hanya harus bertahan, tapi juga harus mampu menjadi berkualitas dan kompetitif, baik dalam lingkup pasar lokal maupun global.
Dan untuk dapat bertahan dan terus berkembang di masa pandemi seperti saat ini, menurut Teten, para pelaku UMKM di Indonesia harus melakukan inovasi dan mulai bertransformasi ke arah digital. Peran berbagai pihak termasuk pihak swasta sangatlah dibutuhkan guna memberikan platform yang dapat dimanfaatkan oleh jutaan UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia, agar dapat memastikan keberlangsungan bisnis mereka yang tentunya berimplikasi terhadap perputaran ekonomi Indonesia.
Grab Gandeng KemenkopUKM Jangkau 400 Ribu UMKM Sampai Akhir Tahun
