Gigitan Anjing Rabies Bisa Picu Hydrophobia, Pasien Jadi Takut Air

Jakarta –
Viral di media sosial seorang anak disebut meninggal setelah tergigit anjing positif rabies. Sebelum meninggal, anak tersebut diduga mengalami gejala hydrophobia atau takut air.
Rabies adalah virus berbahaya yang menyebabkan radang otak. Hewan dapat menyebarkan rabies ke manusia melalui gigitan dan cakaran.
Dikutip dari Medical News Today, pasien yang terinfeksi rabies bisa mengalami hydrophobia atau rasa takut terhadap air. Alasannya adalah infeksi menyebabkan kejang hebat di tenggorokan saat seseorang mencoba menelan.
Bahkan pikiran untuk menelan air dapat menyebabkan kejang, sehingga tampaknya pasien tersebut takut akan air.
Hydrophobia adalah karakteristik dari rabies yang ganas. Ciri klasik rabies lainnya adalah kesadaran yang berfluktuasi, kondisi mental yang berubah, aerofobia sampai kejang.
Rabies dialami dalam tahap berbeda, yaitu:
Inkubasi
Inkubasi adalah waktu sebelum gejala muncul. Biasanya berlangsung dari 2-3 bulan dan bervariasi dari 1 minggu hingga 1 tahun, tergantung di mana virus masuk ke dalam tubuh dan jumlah partikel virus yang terlibat. Semakin dekat gigitan ke otak, semakin cepat efeknya muncul.
Pada saat gejala muncul, rabies biasanya berakibat fatal. Siapa pun yang terpapar virus harus segera mencari pertolongan medis, tanpa menunggu gejala.
Prodrom
Selama prodrome, gejala awal seperti flu terjadi, termasuk:
- Demam 38°C atau lebih
- Sakit kepala
- Kecemasan
- Merasa tidak sehat
- Sakit tenggorokan dan batuk
- Mual dan muntah
- Ketidaknyamanan di lokasi gigitan
- Periode neurologis akut
Selama tahap ini, gejala neurologis berkembang, termasuk:
- Kebingungan dan agresi
- Kelumpuhan sebagian
- Kedutan otot yang tidak disengaja
- Otot leher yang kaku
- Kejang
- Hiperventilasi dan kesulitan bernapas
- Hipersalivasi, atau menghasilkan banyak air liur
- Berbusa di mulut
- Takut air, atau hidrofobia
- Halusinasi, mimpi buruk, dan insomnia
- Priapisme, atau ereksi permanen, pada pria
- Fotofobia, atau ketakutan akan cahaya
Menjelang akhir fase ini, pernapasan menjadi cepat dan tidak konsisten.
Koma dan kematian
Seseorang dapat mengalami koma, dan kebanyakan orang kemudian meninggal dalam waktu 3 hari. Selama tahap koma, bahkan dengan terapi suportif, hampir tidak ada orang yang selamat dari rabies.