GETC JY-300 – Drone MALE dengan Kemampuan Khusus Sebagai AWACS

Lepas dari keunggulan yang ditawarkan, adalah fakta yang tak bisa dibantah bila biaya akuisisi pesawat intai AWACS (Airborne Warning and Control System) atau AEW&C (Airborne Early Warning and Control) terbilang mahal. Sementara dari aspek risiko, jenis pesawat mahal dengan antena khusus ini menjadi sasaran strategis oleh rudal udara ke udara jarak jauh.

Baca juga: Vympel R-37M – Disebut Sebagai “AWACS Killer,” Inilah Rudal Andalan Sukhoi Su-35

Berangkat dari kondisi di atas, Cina sejak beberapa tahun lalu telah mengembangkan solusi yang lebih efisien, yaitu dengan menghadirkan drone AWACS. Dan dari ajang Zhuhai AirShow 2021, di antara jejeran drone-drone rintisan Cina yang memukai, terdapat JY-300 Early Warning Drone. Dari sisi tampilan, JY-300 yang disebut Tian Shao (Sentinel of The Sky) terbilang biasa-biasa saja, mengandalkan pendorong dari mesin tunggal turboprop, drone ini sekilas pandang tak ubahnya seperti drone tempur CH-4 yang dioperasikan TNI AU.

Sebagai drone AWACS, JY-300 justru tidak memperlihatkan adanya antena dengan radome. Namun jangan salah, ternyata JY-300 mengsung jenis radar conformal yang ‘melekat’ pada sisi bodi (fuselage). Dikutip dari militaryfactory.com, disebutkan JY-300 dipasang jenis radar active electronically scanned array (AESA), ditambah dengan sensor yang disematkan pada winglet dan bagian ekor, menjadikan drone ini dapat memantau area 360 derajat. Kabarnya, radar AWACS di drone ini dapat mendeteksi keberadaan jet tempur lawan dari jarak 50 Km.

GETC JY-300 – Drone MALE dengan Kemampuan Khusus Sebagai AWACS

GETC JY-300 – Drone MALE dengan Kemampuan Khusus Sebagai AWACS

Tapi perlu dicatat, JY-300 bukan drone HALE (High Altititude Long Endurance), kodrat JY-300 masih di level MALE (Medium Altitude Long Endurance), dimana ketinggian terbang JY-300 maksimum di 5.000 meter. Dari spesifikasi teknis, JY-300 dapat melesat dengan kecepatan maksimum 201 Km pe jam, sedangkan endurance di udara selama 15 jam. Bicara tentang jarak jelajah, secara teori jangkauan terbang drone ini bisa mencapai 1.000 Km.

JY-300 punya berat maksimum saat tinggal landas 1.300 kg dengan payload 400 kg. JY-300 punya lebar bentang sayap sekitar 17 meter. Drone ini adalah hasil rancangan 38th Research Institute, dan produksinya dilakukan oleh perusahaan perangat komunikasi asal Beijing, GETC Group. Sebelum ini, JY-300 sudah pernah ditampilkan di ajang Zhuhai AirShow 2018.

GETC JY-300 – Drone MALE dengan Kemampuan Khusus Sebagai AWACS

Baca juga: Shenyang Divine Eagle – Drone AWACS Pertama di Dunia, Mampu Terbang di Ketinggian 25 Ribu Meter

Hebatnya, drone AWACS yan dikembangkan Cina bukan JY-300 saja, malahan sebelumnya ada Shenyang Divine Eagle. Yang disebut terakhir ini adalah drone bermesin jet dengan kualifikasi HALE dan dapat terbang sampai ketinggian 25.000 meter. Devine Eagle diebut-sebut bakal menjadi drone dengan bobot terbesar yang pernah ada. Divine Eagle ditaksir punya bobot maksimum saat tinggal landas antara 15 – 20 ton. (Gilang Perdana)

Terima kasih telah membaca artikel

GETC JY-300 – Drone MALE dengan Kemampuan Khusus Sebagai AWACS