Gejala Awal yang Dikeluhkan Pria Korban ‘Sindrom Nasi Goreng’ Sebelum Tewas

Jakarta –
‘Sindrom nasi goreng’ atau fried rice syndrom kembali ramai dibahas di media sosial TikTok. Ini memicu kepanikan setelah kasus seorang pria berusia 20 tahun meninggal pada tahun 2008 akibat kondisi itu dibagikan di TikTok.
Kasus ini dirilis dalam Journal of Clinical Microbiology pada tahun 2011. Kasus ini bermula saat pria yang tidak disebutkan namanya itu memasak spageti dan menyimpannya di wadah plastik.
Pria itu berniat menyimpannya untuk beberapa hari di atas meja pada suhu kamar. Ini dilakukan agar saat ingin memakannya, dia tinggal menambahkan saus dan memanaskannya lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah lima hari berlalu, pria itu memanaskan spaghetti dan merasakan rasa yang aneh. Tetapi, saat itu dia mengira sausnya yang membuat rasanya aneh.
Pria itu kemudian olahraga selama 30 menit. Tak lama, ia mulai mengalami beberapa gejala, seperti:
- Mual
- Sakit perut
- Sakit kepala selama berjam-jam
- Dua kali diare cair
Saat itu, pria tersebut tidak mengkonsumsi obat apapun dan hanya minum air putih. Keesokan harinya pada pukul 11 pagi, orang tuanya menemukan pria itu dalam kondisi meninggal dunia.
‘Sindrom nasi goreng’ merupakan keracunan makanan yang disebabkan bakteri penghasil racun bacillus cereus. Ahli mikrobiologi dan profesor klinis di New York University Langone Health mengatakan nasi goreng sisa bisa menjadi penyebab munculnya B. cereus.
Setelah nasi matang, sering kali didiamkan pada suhu ruangan lebih dari dua jam hingga dingin sebelum digoreng dengan bahan lain. Bakteri penyebab sindrom nasi goreng ditemukan pada sisa makanan tersebut.
Bakteri B cereus melepaskan dua jenis racun yang masing-masing menyebabkan penyakit berbeda. Satu menyebabkan diare sementara racun lainnya menyebabkan muntah.
Jenis toksin pertama dilepaskan di usus kecil setelah bakteri tertelan, dan menyebabkan diare, kram, dan kadang-kadang mual namun jarang muntah. Gejala biasanya dimulai 6 hingga 15 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, yang dapat mencakup berbagai daging, susu, sayuran, atau ikan. Gejalanya biasanya mereda setelah sekitar satu hari.
Jenis racun kedua dilepaskan oleh bakteri dalam makanan sebelum dikonsumsi. Makanan bertepung, seperti nasi, adalah sumber makanan yang paling umum terkena dampaknya.
Racun tersebut menyebabkan muntah dan mual dalam waktu 30 menit hingga 6 jam setelah makan makanan yang terkontaminasi. Gejala mereda setelah sekitar 24 jam.