Jakarta –

Geger ibu muda 22 tahun di Tangerang Selatan diduga mencabuli anaknya sendiri yang berusia dua tahun. Dirinya kini sudah menyerahkan diri ke kepolisian.

Video pencabulan terkait, viral di media sosial. Banyak orang yang juga mengunggah tangkapan layar saat ibu tersebut mencabuli anaknya.

Tidak sedikit warganet yang ‘latah’ ikut meminta link video yang dimaksud. Pakar seks dr Boyke Dian Nugraha mewanti-wanti risiko dari menonton tayangan penyimpangan seksual.

“Dengan menonton tayangan baik yang menyimpang ataupun tidak, itu jelas sudah mempengaruhi kerja otak tengah, karena itu kan boleh dianggap sebagai tayangan porno, meskipun itu tayangan penmyimpangan, tetap saja itu termasuk pronografi,” tegas dr Boyke saat dihubungi detikcom Senin (3/6/2024).

dr Boyke meminta masyarakat untuk setop menyebar dan membagikan ulang tayangan penyimpangan pencabulan anak 2 tahun tersebut. Pihak Kemenkominfo dan kepolisian juga diminta untuk segera menindak cepat penghapusan konten-konten di media sosial.

“Sekarang setop lah menyebar, setiap orang yang menyebarkan video ini juga kan bisa terkena sanksi terancam UU ITE,” sambungnya.

“Karena ini merupakan penyimpangan seksual yang bisa juga mempengaruhi perilaku seks orang-orang yang menonton video tersebut,” pungkas dia.

Sebelumnya diberitakan, Kapolres Metro Tangerang Kombes Zain Dwi Nugroho, mengonfirmasi ibu muda berinisial R itu sudah menyerahkan diri ke polisi.

“Pelaku sudah menyerahkan diri, sekarang ditangani Polda Metro,” kata Zain kepada detikcom, Senin (3/6).

Kondisi anak dua tahun tersebut disebut mengalami kesakitan.

Fakta Baru Terungkap

Alasan di balik pelecehan ibu kepada anaknya sendiri mulai terkuak. Wanita tersebut disuruh seseorang yang dikenal di Facebook, untuk melecehkan anak kandungnya sendiri yang berusia 5 tahun di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Dia diiming-imingi uang Rp 15 juta oleh pelaku tersebut untuk membuat video pelecehan.

“Tersangka juga dijanjikan akan dikirim uang sejumlah Rp 15 juta,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (3/6/2024).