Geger Swab Antigen Bekas di Kualanamu, Ahli Mikrobiologi Ungkap Bahayanya

Jakarta

Temuan alat rapid test antigen yang dipakai ulang di Bandara Kualanamu (KNIA) Deliserdang bikin geram banyak kalangan. Bukan saja hasilnya jadi tidak akurat, tetapi juga membahayakan.

“Penggunaan ulang tangkai bekas swab nasofaring tentu tidak dapat dibenarkan,” tegas dokter spesialis mikrobiologi klinis dari RS Royal Taruma Jakarta, dr Enty, SpMK(K) pada detikcom, Rabu (28/4/2021).

“Tangkai swab adalah barang yang peruntukannya sekali pakai lalu dibuang (disposable),” jelasnya.

Penggunaan alat atau kit bekas menurut dr Enty sangat berisiko menularkan virus Corona. Bahkan setelah alat swab tersebut dibersihkan dengan alkohol, seperti pengakuan salah seorang tersangka.

Pendapat senada juga disampaikan juru bicara Satgas COVID-19 Sumatera Utara, dr Aris Yudhariansyah, Jumat (30/4/2021). Menurutnya, virus masih bisa menempel di alat swab meski dicuci dengan alkohol.

“Kalau secara medis ya nggaklah. Secara medis tidak semua kuman itu bisa mati kalau dibersihkan hanya dengan alkohol saja,” jelas dr Aris.

“Bukan cuma berbahaya lagi namanya. Udah jadi vektor, media penular. Ibaratnya nyamuk menularkan, seperti itu. Bahaya,” ucapnya.


Terima kasih telah membaca artikel

Geger Swab Antigen Bekas di Kualanamu, Ahli Mikrobiologi Ungkap Bahayanya