Jakarta, – Vendor perlengkapan telekomunikasi Nokia mengatakan telah bermitra dengan operator telekomunikasi Singapura M1 untuk meluncurkan jaringan 5G mandiri (SA) di Singapura pada 2021.

Di bawah kemitraan tersebut, Nokia akan menggunakan perangkat lunak Core cloud-native. Nokia mengatakan 5G SA Core-nya, yang dikembangkan dengan komponen perangkat lunak open-source dan berlisensi akan menawarkan M1 keandalan, skalabilitas, fleksibilitas, dan kinerja untuk menawarkan layanan 5G untuk kasus penggunaan seperti game cloud dan aplikasi pengalaman yang imersif.

Untuk meningkatkan roaming 5G, tim layanan Nokia juga akan menggunakan Network Exposure Function untuk memungkinkan pengembang aplikasi terhubung ke 5G SA Core dan Communication and Security Edge Protection Proxy Function.

Komponen perangkat lunak inti mandiri Nokia 5G akan dihosting di infrastruktur pusat data Keppel Corporation (Keppel) yang diberdayakan dengan server Airframe Nokia dan sakelar spine-leaf. Keduanya akan dihubungkan melalui Nokia 7750 Service Routers yang dilengkapi dengan chipset Nokia FP4, sedangkan rangkaian Nokia NetGuard akan menawarkan solusi keamanan siber yang penting.

“Standalone 5G akan menjadi pengubah permainan nyata untuk layanan 5G. Dengan core stand alone 5G Nokia yang diintegrasikan ke dalam jaringan 5G kami, M1 berada pada posisi yang tepat untuk memanfaatkan kemungkinan tak terbatas yang dapat dihasilkan dari beragam layanan 5G,” kata Manjot Singh Mann, Chief Executive Office M1.

Ditambahkan Raghav Sahgal, Presiden Cloud dan Layanan Jaringan Nokia, pihaknya sangat antusias dengan kemitraan yang terjalin dengan M1.

“Standalone 5G dapat memperluas kemitraan jangka panjang kami dengan M1, memungkinkan transformasi Singapura ke 5G dengan menyediakan sejumlah kemampuan baru. Selain itu, kami sangat bersemangat dan menantikan untuk mengembangkan dan menguji industri perintis, kasus penggunaan (use case) bersama dengan M1 dan pemimpin industri di Singapura,” pungkas Raghav Sahgal.