Fujifilm Luncurkan Mirrorless GFX100 IR, Cocok Untuk Ahli Forensik?

Jakarta, – Fujifilm hari ini mengumumkan peluncuran kamera digital mirrorless GFX100 IR, yang dilengkapi dengan kemampuan pengambilan gambar inframerah. Perangkat ini diklaim sangat cocok untuk mereka yang berprofesi sebagai tim forensik, para pekerja ilmiah, dan pelestarian budaya.
Seperti dikutip dari Gizmodo, Kamis (26/11) kamera diklaim memiliki hasil jepretan gambar dengan kualitas super detail. Hal ini dimungkinkan karena kamera ini memiliki kemampuan pixel Shift Multi-Shot, yang memungkinkan GFX 100 IR menghasilkan foto hingga resolusi 400 megapixel.
“Sensor infrared yang berbeda di depan lensa merupakan sebuah terobosan, fotografer dapat memanfaatkan panjang gelombang cahaya yang berbeda untuk mengungkap detail tersembunyi. Selain itu, dengan menggunakan IR cut filter yang sesuai, memungkinkan GFX100 IR digunakan secara normal, sama dengan kamera GFX100 versi standar untuk membuat gambar berwarna biasa dalam spektrum yang terlihat,” kata Fujifilm, dalam pernyataan tertulisnya.
Baca juga: Fujifilm GFX100 dapat Merekam Video 4K dengan Kedalaman Warna 10-bit
Jika menelisik dari kemampuan itu, bisa dibilang kamera ini memang bukan kamera sembarangan. Melihat sifat dasar GFX100 IR yang bisa dibilang menargetkan profesi. Dalam pernyataanya, bahkan pihak Fujifilm berpesan kamera ini akan sangat berarti apabila mereka yang memang benar-benar membutuhkan kemampuanya. Semisal untuk mengidentifikasi dokumen yang dipalsukan atau bidang pelestarian budaya, di mana gambar inframerah yang dihasilkan oleh kamera ini dapat digunakan untuk menganalisis pigmen warna artefak.
Perusahaan kamera asal Jepang ini belum membeberkan harga untuk kamera tersebut. Tetapi yang jelas, kamera ini hanya akan didistribusikan secara terbatas lewat retailer tertentu, dan tidak akan tersedia untuk publik secara umum. Bahkan yang berhasil mendapatkanya pun musti tunduk pada perjanjian lisensi khusus yang merinci persyaratan penggunaan kamera ini.
“Karena meninjau gambar subjek dalam inframerah dari kamera ini pada akhirnya dapat mengarah pada kemungkinan membuka rahasia dari benda artefak paling berharga dalam sejarah, [atau] untuk para peneliti yang menggunakan gambar untuk mengevaluasi karya seni atau potongan bukti,” tandasnya.