Fatty Liver (Perlemakan Hati)

Jakarta –
Pengertian Fatty Liver (Perlemakan Hati)
Fatty liver atau perlemakan hati adalah kondisi ketika organ hati menyimpan terlalu banyak lemak. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pada fungsi hati serta meningkatkan risiko berbagai penyakit hati di kemudian hari.
Pada sebagian besar kasus, perlemakan hati tidak menimbulkan permasalahan kesehatan yang serius atau memengaruhi fungsi kerja organ hati. Namun bagi 7-30 persen pengidap perlemakan hati, kondisi ini dapat memburuk seiring berjalannya waktu dan menimbulkan komplikasi serius seperti fibrosis dan sirosis hati.
Penyebab Fatty Liver (Perlemakan Hati)
Berdasarkan penyebabnya, perlemakan hati dibagi menjadi dua jenis, yaitu perlemakan hati yang disebabkan oleh alkohol yakni Alcoholic Fatty Liver Disease (AFLD), dan yang disebabkan oleh non-alkohol atau Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD).
1. Alcoholic Fatty Liver Disease (AFLD)
Sesuai namanya, AFLD terjadi akibat mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Organ hati dapat memecah alkohol yang dikonsumsi sehingga dapat dibuang dari dalam tubuh. Namun, proses tersebut dapat menghasilkan senyawa berbahaya yang bisa merusak sel hati, memicu peradangan, dan menurunkan sistem pertahanan tubuh.
Karena itu, kebiasaan mengonsumsi alkohol dapat merusak organ hati dalam jangka panjang. Perlemakan hati akibat mengonsumsi alkohol kerap diikuti oleh hepatitis dan sirosis hati.
2. Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD)
Penyebab perlemakan hati non-alkohol atau Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti. Diduga, kondisi ini dipengaruhi oleh sindrom metabolik yang meliputi:
- Obesitas
- Trigliserida tinggi
- Hiperglikemia
- Hipertensi
- Kolesterol baik atau HDL rendah
Selain itu, risiko perlemakan hati non-alkohol akan semakin meningkat jika memiliki faktor berikut:
- Mengidap diabetes tipe 2 atau pradiabetes
- Mengonsumsi obat-obatan kortikosteroid atau obat kanker
- Sudah mengalami menopause (wanita)
- Mengidap sleep apnea
- Berusia paruh baya atau lebih tua
- Ras Hispanik
Gejala Fatty Liver (Perlemakan Hati)
Perlemakan hati biasanya tidak menimbulkan gejala sampai kondisi tersebut memasuki tahap sirosis hati. Namun, sebagian pengidap bisa saja mengalami gejala berupa:
- Nyeri di bagian kanan atas perut
- Begah
- Mual
- Penurunan nafsu makan
- Berat badan menurun drastis
- Lemah atau kelelahan
Diagnosis Perlemakan Hati
Dokter akan menanyakan seputar gejala yang dialami pasien, gaya hidup, serta riwayat penyakit pada keluarga. Kemudian, pemeriksaan fisik akan dilakukan untuk mengukur berat badan dan mengamati tanda-tanda masalah pada organ hati, seperti kulit menguning atau pembesaran organ hati.
Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti:
- Tes darah, untuk memeriksa fungsi hati
- USG, CT, atau MRI scan, untuk mendeteksi keberadaan lemak dalam hati
- Biopsi hati, untuk melihat kondisi jaringan hati secara langsung dan melihat apakah ada potensi terjadi peradangan
Pengobatan Fatty Liver (Perlemakan Hati)
Pengobatan perlemakan hati bertujuan untuk mengatasi faktor yang memicu kondisi tersebut. Adapun metode pengobatan yang akan dianjurkan dokter di antaranya:
1. Penyesuaian Pola Makan
Jika perlemakan hati dipicu oleh obesitas, maka dokter akan menyarankan untuk mengubah pola makan dan menurunkan berat badan. Selain itu, metode ini juga bertujuan untuk mengendalikan kadar gula dan kolesterol dalam darah yang juga menjadi faktor risiko perlemakan hati.
Adapun penyesuaian pola makan yang dilakukan antara lain dengan mengonsumsi makanan tinggi serat, mengurangi konsumsi lemak jenuh, serta membatasi asupan kalori dan karbohidrat.
2. Menghentikan Konsumsi Minuman Beralkohol
Pada pasien yang mengalami perlemakan hati akibat konsumsi minuman beralkohol, maka dokter akan menyarankan pasien berkonsultasi dengan terapis atau mengikuti program khusus untuk bisa lepas dari kebiasaan tersebut.
3. Mengonsumsi Obat-obatan
Penanganan menggunakan obat-obatan bertujuan untuk mengendalikan kondisi yang dapat memicu perlemakan hati, seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, diabetes, atau hiperglikemia.
Pencegahan Fatty Liver (Perlemakan Hati)
Perlemakan hati dapat dicegah dengan melakukan upaya-upaya berikut:
- Menjaga berat badan ideal
- Rutin berolahraga
- Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
- Mencegah dan mengatasi faktor pemicu perlemakan hati, seperti diabetes, kolesterol tinggi, hiperglikemia, trigliserida tinggi, dan lain-lain
- Melindungi diri dari risiko hepatitis C yang dapat meningkatkan risiko sirosis hari
Komplikasi Perlemakan Hati
Perlemakan hati dapat memicu komplikasi berupa:
- Kulit atau mata berwarna kekuningan
- Edema pada tungkai atau seluruh tubuh
- Muntah darah
- Telapak tangan berwarna merah
- Pembesaran pembuluh darah di bawah kulit
- Asites atau penumpukan cairan di rongga antara selaput dinding perut dan organ dalam perut
- Ginekomastia atau man boobs, yakni pembesaran kelenjar payudara pada pria
- Kanker hati
- Gagal hati
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami salah satu gejala yang disebutkan di atas. Diagnosis dini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat perlemakan hati.
Orang dengan faktor risiko seperti diabetes atau kolesterol tinggi juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala untuk mencegah terjadinya perlemakan hati. Jika memiliki kebiasaan atau kecanduan mengonsumsi minuman beralkohol, segera berkonsultasi dengan dokter untuk bisa berhenti dari kebiasaan tersebut.