Shopee Affiliates Program

Fakta tentang Hipertensi, Tak Bergejala Bukan Berarti Tak Bahaya

Jakarta

Tidak seperti luka akibat jatuh yang langsung terlihat dan terasa sakit, kondisi hipertensi seringkali timbul tanpa gejala. Tapi tidak bergejala bukan berarti tidak berbahaya.

Bahkan, hipertensi dikenal sebagai silent killer atau pembunuh senyap karena dapat berakibat fatal tanpa gejala yang jelas.

Hipertensi Si Pembunuh Senyap


Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari batas normal. Tekanan darah yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah.

Sebagai contoh, hipertensi dapat merusak pembuluh darah di sekitar mata yang kemudian menyebabkan gangguan penglihatan. Selain itu, hipertensi dapat merusak pembuluh darah di sekitar ginjal dan berkaitan dengan gangguan kerja serta fungsi ginjal.

Kerusakan pembuluh darah yang terjadi akibat hipertensi juga dapat mendorong terjadinya penumpukan kolesterol jahat dan menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah jantung. Beberapa gangguan kesehatan yang dapat timbul terkait gangguan akibat hipertensi ini antara lain peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, gagal jantung, dan serangan jantung.

Hal ini jelas menunjukkan hipertensi dapat menjadi sangat berbahaya karena berkaitan dengan berbagai macam komplikasi kesehatan jika tidak dikontrol dengan baik. Berbagai komplikasi kesehatan berbahaya yang dapat timbul akibat hipertensi ini menyebabkan hipertensi umum dikenal sebagai silent killer atau pembunuh senyap.

Sering dialami tanpa adanya gejala yang terlihat jelas, banyak orang yang tidak menyadari dirinya terkena hipertensi dan seringkali berakibat fatal karena tidak segera dikontrol dengan baik. Faktanya, hipertensi merupakan salah satu penyebab utama kematian dini di dunia.

Pentingnya Pengukuran Rutin dan Hidup Sehat

Salah satu yang dapat dilakukan agar hipertensi dapat dideteksi sejak dini adalah melakukan pengukuran tekanan darah secara rutin. Bagi yang berusia 18-39 tahun dengan tekanan darah normal dan tidak memiliki faktor risiko penyakit hipertensi, disarankan melakukan pengukuran tekanan darah minimal 3-5 tahun sekali.

Sedangkan yang memiliki faktor risiko penyakit hipertensi (misalnya memiliki berat badan berlebih) perlu melakukan pengukuran tekanan darah setiap tahun. Untuk yang berusia di atas 40+ tahun sebaiknya melakukan pengukuran tekanan darah setiap tahun, atau lebih sering jika memiliki masalah kesehatan kronis.

Selain rutin melakukan pengukuran tekanan darah, menjalankan pola hidup sehat untuk mencegah hipertensi tentunya tidak kalah penting. Pastikan untuk menjaga berat badan dalam kisaran normal karena obesitas berkaitan dengan peningkatan risiko hipertensi. Rutin berolahraga minimal 150 menit setiap minggunya juga bermanfaat.

Tak lupa, pola makan sehat dengan memilih makanan kaya nutrisi yang bervariasi sangat penting. Sebagai bagian pola makan sehat, membatasi asupan garam harian untuk menjaga tekanan darah tentu tidak boleh terlewatkan. Kurangi konsumsi makanan olahan, batasi penggunaan saus dan kecap tinggi garam, serta pilih produk rendah garam untuk dapat memenuhi rekomendasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang menyarankan pembatasan asupan garam harian maksimal 5 gram atau 1 sendok teh garam per hari.

Ingin mencoba produk saus dan kecap rendah garam tapi khawatir dengan rasa masakan? Tenang, coba produk Tropicana Slim Kecap Asin, Tropicana Slim Kecap Manis, Tropicana Slim Saus Tiram, atau Tropicana Slim Mayonnaise Roasted Sesame yang lebih rendah garam namun tetap nikmat.

Tropicana Slim Kecap Asin, Tropicana Slim Kecap Manis, Tropicana Slim Saus Tiram, atau Tropicana Slim Mayonnaise Roasted Sesame cocok digunakan untuk melezatkan berbagai masakan favorit sembari tetap menjaga asupan garam harian.

(akd/ega)

Terima kasih telah membaca artikel

Fakta tentang Hipertensi, Tak Bergejala Bukan Berarti Tak Bahaya