Fakta-fakta Virus Nipah yang Bikin India Ketar-ketir, Punya Potensi Masuk RI

Jakarta –
India kembali dihantui virus Nipah hingga menyebabkan kasus kematian, tepatnya di wilayah Kerala. Pada Rabu (13/9/2023), sebanyak 706 warga, termasuk 153 di antaranya petugas kesehatan India telah menjalani tes untuk mengetahui kemungkinan penularan virus.
Sementara dua kasus kematian dilaporkan pada 30 Agustus 2023.
“Saat ini sudah lebih banyak orang yang dites, fasilitas isolasi akan disediakan,” sebut Pinarayi Vijayan, Menteri Utama Kerala, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia meminta masyarakat menghindari pertemuan publik sementara di distrik Kozhikode selama 10 hari ke depan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan virus.
Melihat kondisi ini, ahli epidemiologi Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia ikut menyoroti penyebaran virus Nipah di India. Ia menyebut, penyebaran virus tersebut relatif tinggi di Asia.
Selain India, jauh sebelum itu Malaysia juga melaporkan penyebaran kasus Nipah yang bermula di peternakan babi.
“Di Indonesia artinya potensinya ada, tetapi ini tentu dalam konteks Indonesia relatif cukup sulit, karena kemampuan mendeteksi masih cukup lemah khususnya infeksi-infeksi baru, karena sistem deteksi kita belum secara memadai diperbaiki setelah pandemi,” tutur dia saat dihubungi detikcom Kamis (14/9).
Tidak hanya menular lewat kontak dengan hewan dan makanan yang terkontaminasi, virus mematikan ini juga bisa menyebar antarmanusia. Masa inkubasi atau munculnya gejala setelah terpapar bisa sampai sebulan atau bahkan 45 hari.
NEXT: Angka Kematian Lebih Tinggi dari COVID-19