F-15J Eagle Jepang Bakal Dipasangi Rudal Jelajah Jarak Jauh AGM-158B JASSM-ER

Jepang terus kebut kekuatan serangan jarak jauhnya. Selain mengorder rudal jelajah Tomahawk, militer Negeri Samurai juga akan diperkuat dengan adopsi rudal jelajah AGM-158 JASSM (Joint Air-to-Surface Standoff Missile) ER (Extended Range). Persisnya, Pemerintah AS lewat US DSCA (Defense Security Cooperation Agency) pada 28 Agustus 2023, telah mengizinkan potensi penjualan 50 unit AGM-158 JASSM-ER senilai US$104 juta.

Baca juga: Untuk Pertama Kali, Jet Tempur F-15 Jepang “Intercept” Drone Intai Tercanggih Cina WZ-7 Soar Dragon

Sebagai rudal udara ke permukaan, AGM-158 JASSM-ER kelak akan dipasang sebagai arsenal senjata di jet tempur Mitsubishi F-15J Eagle. Seperti lazimnya pengumuman oleh DSCA, lembaga di bawah Kementerian Pertahanan AS itu akan mengirim proposal penjualan paket rudal tersebut ke pihak Kongres untuk mendapatkan persetujuan. Sebelumnya, pemerintah Jepang telah menyatakan minat untuk pembelian JASSM-ER.

Dalam paket penjualan 50 unit AGM-158 JASSM-ER, sudah mencakup receiver Global Positioning System (GPS) yang dirancang untuk tahan terhadap gangguan jamming, dukungan peralatan pendukung, komponen cadangan, serta berbagai sistem dan layanan lain.

F-15J Eagle Jepang Bakal Dipasangi Rudal Jelajah Jarak Jauh AGM-158B JASSM-ER

Sejauh ini, proyeksi penggunaan AGM-158 JASSM-ER dikedepankan untuk jet tempur Angkatan Laut AS, yakni mempersenjatai F/A-18E/F Super Hornet dan jet tempur stealth F-35C Lightning II. Sementara untuk Angkatan Udara AS, AGM-158 JASSM-ER sejauh ini telah sukses diluncurkan dari jet tempur F-16 di di atas Teluk Meksiko pada 19 September 2018. Dengan rencana akusisi oleh Jepang, maka AGM-158 JASSM-ER untuk pertama kalinya akan di-setting untuk F-15 Eagle.

Lockheed Martin akan bertindak sebagai kontraktor utama untuk proyek pengadaan AGM-158 JASSM-ER. Bagi Jepang, JASSM-ER dapat diartikan sebagai persyaratan penting, mengingat meningkatnya ketegangan regional di tengah persaingan antara Amerika Serikat, Cina dan Korea Utara. Menanggapi ancaman keamanan yang signifikan dari Cina dan Korea Utara, pemerintah Jepang telah melakukan revisi terhadap dokumen pertahanan pada akhir tahun 2022.

F-15J Eagle Jepang Bakal Dipasangi Rudal Jelajah Jarak Jauh AGM-158B JASSM-ER

Revisi tersebut mencakup komitmen untuk memperoleh kemampuan serangan balik, atau serangan pangkalan musuh – sebuah perubahan kebijakan yang substansial di bawah Konstitusi Jepang yang pasifis. Jepang telah mengintensifkan upayanya untuk memperoleh dan memajukan teknologi rudal jarak jauh sebagai bagian dari inisiatif ini.

Dengan jangkauan sekitar 1000 kilometer, AGM-158B Joint Air-to-Surface Standoff Missile Extended Range (JASSM-ER) akan memberi jet tempur Angkatan Udara Jepang kemampuan untuk menyerang sasaran sambil tetap berada di luar jangkauan operasional pertahanan udara musuh selama serangan dilakukan.

F-15J Eagle Jepang Bakal Dipasangi Rudal Jelajah Jarak Jauh AGM-158B JASSM-ER

Tokyo berencana untuk mengintegrasikan rudal-rudal yang diluncurkan dari udara ini dengan jet tempur F-15, sehingga memberi mereka kemampuan untuk menyerang target-target bernilai tinggi yang dijaga ketat. Tokyo saat ini sedang dalam tahap awal peningkatan F-15J sebagai bagian dari program ‘Japanese Super Interceptor’.

Inisiatif modernisasi ini mencakup melengkapi 70 pesawat tempur berkursi tunggal dengan kemampuan peperangan elektronik yang canggih, sistem radar yang dimodernisasi, kemampuan untuk membawa rudal udara-ke-udara tambahan, sistem komputer yang ditingkatkan, dan kemampuan untuk meluncurkan rudal jarak jauh.

F-15J Eagle Jepang Bakal Dipasangi Rudal Jelajah Jarak Jauh AGM-158B JASSM-ER

Jalan menarik lainnya melibatkan pesawat angkut Kawasaki C-2. Laporan terbaru menunjukkan bahwa Kementerian Pertahanan Jepang sedang mempertimbangkan untuk menggunakan pesawat angkut taktis Kawasaki C-2 untuk meluncurkan JASSM-ER yang dipasang di atas palet melalui jalur kargo pesawat. Penggunaan Kawasaki C-2 untuk meluncurkan JASSM-ER didasarkan atas uji coba peluncurkan JASSM-ER yang telah dilakukan dari pesawat angkut C-130 Hercules dalam sistem Rapid Dragon.

AGM-158 JASSM merupakan kategori air launched cruise missile yang dirancang dan diproduksi oleh Lockheed Martin. Setidaknya dua varian rudal ini telah dioperasikan AS, yaitu AGM-158A JASSM dan AGM-158B JASSM-ER (Extended Range). Meski kedua varian punya dimensi yang sama, namun kemampuannya tidaklah sama. Kedua varian punya panjang 4,27 meter, lebar bentang sayap 2,4 meter dan bobot mencapai 1 ton.

AGM-158A yang mulai diproduksi sejak 1998, dan ditenagai mesin turbojet Teledyne CAE J402-CA-100 yang mengasilkan thrust 3.0 kN. Jarak jejalah AGM-158A mencapai 370 km. Sementara AGM-158B mulai diproduksi sejak 2006, ditenagai mesin turbofan Williams International F107-WR-105. jarak jelajah AGM-158B mencapai 925 km.

Baca juga: Jepang Luncurkan Rudal Anti Kapal Mitsubishi Type 12 di Australia, Bikin Cina Penasaran

Meski pihak produsen tak menyebutkan detail kecepatan, disebut kedua varian rudal ini melesat di koridor subsonic dengan hulu ledak WDU-42/B penetrator seberat 450 kg. Harga keduanya pun berbeda jauh, AGM-158A JASSM dibandrol per unit US$850 ribu, sedangkan AGM-158B JASSM-ER harga per unitnya ditaksir US$1,32 juta. (Bayu Pamungkas)

Terima kasih telah membaca artikel

F-15J Eagle Jepang Bakal Dipasangi Rudal Jelajah Jarak Jauh AGM-158B JASSM-ER