Eriksen Mendapat Defibrilasi Jantung Saat Kolaps, Dokter: Indikasi Aritmia

Jakarta –
Dokter timnas Denmark mengungkap, gelandang Christian Eriksen sempat mendapat defibrilasi atau kejut jantung ketika kolaps di laga Euro 2020. Salah satu indikasi pada tindakan ini adalah aritmia jantung.
“Indikasi defibrilasi satu satunya adalah ventrikel aritmia,” jelas dokter jantung dari Siloam Hospital Karawaci, dr Vito A Damay, SpJP(K), kepada detikcom, Senin (14/6/2021).
“Kalau melihat rekam ulang pertandingan, Eriksen kolaps seperti itu dugaannya memang terjadi aritmia atau gangguan irama jantung,” tambah dr Vito.
Menurut dr Vito, pertolongan pertama sangat vital dalam kondisi seperti ini. Pengetahuan dan ketrampilan CPR (cardiopulmonary resuscitation) bisa menyelamatkan nyawa seseorang, dengan peluang survive hingga 44 persen.
“Harusnya kalau ada orang kolaps di pertandingan olahraga tanpa benturan maka responnya harusnya segera cek napas dan kesadarannya (untuk medis segera cek nadi) jika tidak ada respons maka CPR harusnya dilakukan,” saran dr Vito.
Dikutip dari Mayo Clinic, ventrikel aritmia adalah gangguan sinyal kelistrikan jantung yang terjadi pada ventrikel atau bilik jantung. Kondisi ini menyebabkan denyut jantung tidak beraturan, sehingga fungsi untuk memompa darah dan oksigen tidak efektif.
Dokter timnas Jerman Morrten Boesen memastikan, Eriksen kolaps karena henti jantung atau cardiac arrest. Namun penyebab pastinya belum diketahui, sebab dari hasil pemeriksaan sebelumnya kondisi Eriksen baik-baik saja.
“Ia sempat ‘pergi’, kami melakukan resusitasi jantung, ini henti jantung. Kami membangkitkannya lagi setelah satu defibrilasi,” kata dr Boesen menceritakan momen pertolongan pertama saat Eriksen kolaps, dikutip dari Reuters, Minggu (13/6/2021).