Emas Berpotensi Naik Efek AS yang Berpotensi Mengalami Resesi

– Harga emas pagi ini diprediksi cenderung menurun jangka pendek. Analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) oleh Andrew Fischer, mengungkapkan bahwa meskipun emas cenderung menurun pada pagi ini, harga diperkirakan akan kembali naik hari ini.
Faktor utama yang mendorong kenaikan ini adalah potensi resesi di Amerika Serikat, yang dapat memberikan dampak positif pada harga emas.
Fischer menjelaskan, salah satu alasan utama di balik prediksi kenaikan harga emas adalah dampak dari potensi resesi yang tinggi di Amerika Serikat.
“Kondisi ekonomi yang tidak menentu ini cenderung mendorong investor untuk mencari aset yang lebih aman, seperti emas,” ujarnya.
Fischer menekankan bahwa resesi yang akan datang di AS memiliki potensi besar untuk mendorong harga emas naik secara signifikan.
Kondisi ini memerlukan perhatian serius dari para investor karena bisa menjadi momen yang menentukan dalam mengambil keputusan investasi.
Selain faktor ekonomi, secara teknikal juga menunjukkan adanya tanda-tanda pembalikan tren dari penurunan menjadi kenaikan.
Fischer mencatat bahwa terdapat indikasi kuat bahwa harga emas sedang menuju fase kenaikan. Pembalikan arah tren ini merupakan indikator penting yang sering diikuti oleh pelaku pasar dalam membuat keputusan investasi.
Hari ini, akan ada rilis data ekonomi penting yaitu ISM Manufacturing PMI yang diprediksi akan menunjukkan pelemahan terhadap USD.
“Pelemahan USD seringkali berbanding terbalik dengan harga emas, sehingga berita ini memberikan peluang yang cukup baik bagi harga emas untuk meningkat,” ujarnya.
Fischer menekankan bahwa para investor perlu memperhatikan berita ini karena dampaknya bisa langsung terlihat pada pergerakan harga emas hari ini.
Mengacu pada data pasar terbaru, emas (XAU/USD) lebih rendah selama sesi AS pada Jumat lalu (31/5). Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada USD2.000 per troy ons pada waktu penulisan, turun 0,92%.
Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan pada sesi rendah USD per troy ons. Fischer menunjukkan bahwa emas kemungkinan akan mendapat support pada USD2.333,80 dan resistance pada USD2.380,90.
Sementara itu, Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,06% dan diperdagangkan pada USD104,59.
“Ini mengindikasikan pelemahan USD yang dapat memberikan dorongan tambahan bagi harga emas,” ujarnya.
Di sisi lain, di Comex, perak untuk penyerahan Juli jatuh 3,36% dan diperdagangkan pada USD30,48 per troy ons, sementara tembaga untuk penyerahan Juli jatuh 0,92% dan diperdagangkan pada USD4,62 per pon.
Secara keseluruhan, Fischer menunjukkan bahwa meskipun ada penurunan harga emas di pagi hari, potensi kenaikan hari ini tetap tinggi mengingat faktor-faktor ekonomi yang mendukung.
Faktor-faktor seperti resesi yang akan datang di AS, tanda-tanda pembalikan tren, dan data ekonomi yang melemah terhadap USD menjadi alasan utama di balik prediksi ini.