Efek Libur Panjang, COVID-19 Naik atau Turun? Tunggu Sepekan ke Depan

Jakarta –
Staf Khusus Menteri Kesehatan RI Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan Kementerian Kesehatan Alexander Kaliaga Ginting Suka SpP mengatakan dampak akibat periode libur panjang dan cuti bersama 28 Oktober-1 November baru bisa dilihat dalam beberapa hari ke depan.
Dalam penuturannya, pemeriksaan spesimen di minggu terakhir Oktober belum bisa menjadi landasan apakah libur panjang berpengaruh pada jumlah kasus baru.
“Yang justru kita nilai itu adalah setelah tanggal 1-7 November, di situ kita bisa lihat apakah jumlah kasus menurun signifikan atau terjadi lonjakan kasus,” kata Alexander dalam webinar yang diselenggarakan Kemenkes, Selasa (3/11/2020).
Alexander menambahkan angka kasus baru dan pemeriksaan spesimen pada 1 November kemarin belum mencerminkan dampak akibat libur panjang beberapa waktu lalu.
“Dampak libur panjang ini baru bisa kita lihat seminggu atau 10 hari setelah libur karena kita harus lihat masa inkubasi,” tambahnya. Pasien yang saat ini sakit, menurutnya lebih mungkin terinfeksi sebelum libur panjang.
Ia juga menyinggung soal jumlah spesimen yang menurun dalam beberapa hari belakangan. Menurutnya penurunan jumlah spesimen bukan karena tidak dilakukan pemeriksaan, tetapi ada keterlambatan dalam pelaporan kasus.
Jumlah pemeriksaan spesimen dalam beberapa hari terakhir memang mengalami penurunan dan tidak mencapai target 30 ribu pemeriksaan. Kemarin, misalnya, per 2 November, jumlah spesimen yang diperiksa berada di angka 26.661.